Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Gerak Aktif dan Sistem Gerak Pasif pada Manusia

Kompas.com - 19/10/2020, 09:59 WIB
Silmi Nurul Utami,
Rigel Raimarda

Tim Redaksi

 

Otot memiliki sifat yang elastis sehingga dapat kembali ke bentuk semula (berelaksasi) setelah berkontraksi. Otot dapat berkontraksi pada beberapa keadaan yaitu isometrik, isotonik konsentris, dan isotonik eksentris.

  • Kontraksi Isometrik

Dilansir dari BBC, kontraksi isometrik adalah kontraksi yang terjadi saat otot menegang, namun tidak ada perubahan panjang dari otot.

Baca juga: Gangguan pada Sistem Gerak Manusia: Jenis dan Penyebabnya

 

Contoh kontraksi isometrik adalah saat kamu melakukan plank, otot-otot tubuhmu akan menegang saat mempertahankan posisi tubuh tanpa adanya pemanjangan atau pemendekan.

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Planking

  • Kontraksi Isotonik

Kontraksi isotonik terjadi pada dua keadaan yaitu kontraksi isotonik konsentris dan kontraksi isotonik eksentrik. Dilasir dari Medicine LibreTexts, kontraksi isotonik konsentris adalah saat otot bergerak dengan cara memendek untuk menghasilkan tenaga.

Adapun kontraksi isotonik eksentrik adalah saat otot bergerak memanjang untuk menghasilkan tenaga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com