Otot memiliki sifat yang elastis sehingga dapat kembali ke bentuk semula (berelaksasi) setelah berkontraksi. Otot dapat berkontraksi pada beberapa keadaan yaitu isometrik, isotonik konsentris, dan isotonik eksentris.
Dilansir dari BBC, kontraksi isometrik adalah kontraksi yang terjadi saat otot menegang, namun tidak ada perubahan panjang dari otot.
Baca juga: Gangguan pada Sistem Gerak Manusia: Jenis dan Penyebabnya
Contoh kontraksi isometrik adalah saat kamu melakukan plank, otot-otot tubuhmu akan menegang saat mempertahankan posisi tubuh tanpa adanya pemanjangan atau pemendekan.
Kontraksi isotonik terjadi pada dua keadaan yaitu kontraksi isotonik konsentris dan kontraksi isotonik eksentrik. Dilasir dari Medicine LibreTexts, kontraksi isotonik konsentris adalah saat otot bergerak dengan cara memendek untuk menghasilkan tenaga.
Adapun kontraksi isotonik eksentrik adalah saat otot bergerak memanjang untuk menghasilkan tenaga.