KOMPAS.com - Sel elektrolisis merupakan salah satu sel elektrokimia selain sel volta. Apakah sel elektrolisis juga menghasilkan listrik seperti sel volta? mari simak penjelasan dibawah ini!
Dilansir dari Chemistry LibreTexts, jika sel volta adalah sel elektrokimia yang mampu mengubah energi kimia menjadi listrik, sel elektrolisis adalah kebalikannya yaitu merubah energi listrik menjadi energi kimia.
Sel elektrolisis menggunakan energi listrik untuk menghasilkan reaksi redoks.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, sel elektrolisis memiliki dua elektroda yang bersifat negative dan positif dan dicelupkan kedalam larutan elektrolit yang mengandung ion-ion bermuatan. Kedua elektroda tersebut berada dalam wadah dan larutan elektrolit yang sama.
Baca juga: Pengertian dan Prinsip Kerja Sel Volta
Saat sel elektrolisis dialiri dengan listrik, muatan listrik yaitu elektron akan memicu reaksi redoks pada sel. Anoda akan mengalami reaksi oksidasi dan katoda akan mengalami reaksi reduksi.
Jika sel elektrolisis memiliki elektroda platina (Pt) dengan cairan elektrolit CuCl2, maka akan terjadi elektrolisis. Pada katoda akan terjadi reaksi:
Ion-ion Cl akan melepaskan kelebihan elektron yang dimilikinya dan berubah menjadi gas klorin sebagai produknya. Sel elektrilisis ini menghasilkan reaksi redoks untuk menghasilkan gas klorin sebagai berikut:
Baca juga: Ilmuwan Peringatkan Embusan Rokok Elektrik Mengandung Zat Berbahaya
Reaksi redoks pembentukan gas klorin memiliki produk lain yaitu enpadan tembaga (Cu).
Dilansir dari Chemical LibreTexts, hukum Faraday menjelaskan bahwa jumlah endapan yang dihasilkan sel elektrolisis akan berbanding lurus dengan besarnya muatan listrik yang diberikan.
Banyaknya endapan logam yang dihasilkan sel elektrolisis dapat dihitung dengan persamaan:
e = masa ekuivalen
I = kuat arus elektrolisis (A)
F = tetapan Faraday
Baca juga: Mengenal 2 Ilmuwan Perempuan Peraih Nobel Kimia 2020
Pertama, carilah massa ekuivalen dari logam Cu dari massa atom relative (Ar) dan bilangan oksidasi (biloks) Cu:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.