Kemudian muncul berbagai macam industri, di mana dalam prosesnya memerlukan air yang sebagian akan menjadi limbah.
Bila air sudah tercemar, maka tidak akan dimanfaatkan secara langsung dan menimbulkan penyakit.
Menjadi sangat penting kegiatan konservasi air oleh semua orang menjadi tugas yang tidak boleh dikesampingkan.
Demikian penting peranan air untuk kehidupan, sehingga masyarakat dunia sepakat menjadikan air wajib dilestarikan.
Mengonsumsi air yang sehat akan mampu menjaga kualitas hidup dan berakibat pada umur panjang.
Air hujan yang jatuh di permukaan bumi berkumpul dan mengalir melalui sungai-sungai.
Air juga dijadikan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA). PLTA dihasilkan dari energi potensial air yang diubah menjadi energi mekanik oleh turbin.
Baca juga: Soal dan Jawaban Belajar dari Rumah TVRI 12 Agustus 2020 SMA, Energi Terbarukan
Selanjutnya diubah untuk menjadi energi listrik oleh generator dengan memanfaatkan ketinggian dan kecepatan air.
Dalam buku Energi Baru dan Terbarukan (2020) karya Arridina Susan Silitonga dan Husin Ibrahim, air juga dapat dimanfaatkan sebagaimana angin sebagai alternatif penghasil energi.
Energi air menggunakan gerakan air yang disebabkan oleh gaya gravitasi yang diberikan pada substansi yang lebih kurang 1.000 kali berat daripada udara.
Sehingga, tidak peduli seberapa lambat aliran air, akan tetap mampu menghasilkan sejumlah besar energi.
Kincir air dan energi hidroelektrik merupakan bentuk-bentuk energi tenaga air. Bendungan hidroelektrik adalah contoh energi air dalam skala besar.
Baca juga: Apa Saja yang Termasuk Energi Terbarukan?
Bahkan, 16 persen dari energi listrik dunia disumbangkan oleh energi tenaga air.
Turbin-turbin tersebut banyak berputar karena digerakkan oleh energi air.
Menggunakan arus air sebagai pembangkit listrik lebih menguntungkan karena sifatnya yang lebih stabil.
Energi yang dihasilkan pun ramah lingkungan karena tidak meninggalkan limbah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.