Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Amerika Serikat

Kompas.com - 04/07/2020, 12:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

Karena setelah terbukti bahwa Amerika adalah tempat yang cocok untuk pemukiman, beberapa orang Inggris melakukan perjalanan ke koloni-koloni tertentu.

Ada juga orang Inggris, terutama yang berasal dari kelas bawah dan menengah.

Mereka berharap Benua Amerika akan memberi peluang ekonomi yang meningkat dalam bentuk tanah bebas atau murah.

Baca juga: Trump Rayakan Hari Kemerdekaan AS, 7.500 Orang Diperkirakan Hadir

Pada akhir 1610, Inggris mengirimkan sekitar 50.000 narapidana ke koloni di Amerika.

Perkembangan koloni merupakan hal buruk bagi penduduk asli Amerika. Mereka kehilangan tempat tinggal dan meninggal saat terjadi konflik.

Setelah koloni di Virginia didirikan, kemudian koloni-koloni di Amerika berkembang besar. Pada 1733 terdapat 13 koloni di Amerika.

Mereka memiliki kekuasaan dan sumber daya alam yang ada di Amerika.

Revolusi Amerika

Pada 1776, terjadi Revolusi Amerika. Revolusi Amerika timbul karena buruknya hubungan antara negara koloni dengan negara induk (pemerintah Inggris).

Inggris berpendapat jika kaum kaloni tidak berhak mempunyai pemerintahan sendiri.

Karena peranan mereka hanya untuk kepentingan Inggris. Pemerintah Inggris kemudian mencabut hak-hak kemerdekaan koloni, memberikan pajak yang besar, dan tidak memberikan perwakilan dalam pemerintah.

Baca juga: Rayakan Hari Kemerdekaan AS, Warga Texas Bisa Bikin Klaster Covid-19 Meningkat 

Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Inggris dengan melarang koloni-koloni berdagang sangat memberatkan.

Bahkan beberapa peraturan dikeluarkan dan itu sangat merugikan kaum kolonis.

Permusuhan Inggris dan kaum kolonis semakin meruncing. Pasukan Inggris semakin sombong dan menyerang massa.

Dikutip History, pada 19 April 1775 pertempuran terjadi antara pasukan atau Milisi Patriot yang dibentuk Massachusetts dengan Inggris di Lexington.

Sejak saat itu Revolusi Amerika dimulai, gagasan dan keinginan untuk merdeka dari Inggris terus menguat di pemimpin negara bagian AS.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com