Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-Ciri Masyarakat Praaksara

Kompas.com - Diperbarui 27/01/2022, 14:56 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Sistem irigasi pada sawah digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dengan memuat saluran air dan pematang. Kemudian meningkat dengan membuat terasering di lereng pegunangan, dan pembuatan bendungan air sederhana. 

Jika saat ini untuk menanam tanaman di sawah sudah menggunakan alat modern, pada zaman praakasara mereka membawa alat-alat dari logam. 

Baca juga: Zaman Prasejarah Berdasarkan Arkeologi

Ilustrasi alat transportasi manusia purbashutterstock.com Ilustrasi alat transportasi manusia purba
Sistem mocopat

Sistem mocopat merupakan suatu kepercayaan yang didasarkan pada pembagian empat penjuru arah mata angin, yaitu utara, selatan, barat, dan timur.

Sistem mocopat dikaitkan dengan pendirian bangunan, pusat kota, atau pemerintah (istana), alun-alun, tempat pemuja, pasar, dan penjara.

Hal ini dipercaya bahwa setiap sudut memiliki kemampuan dan kekuatan secara magis. Sehingga setiap desa pada zaman kuno selalu memberi sesaji pada waktu-waktu tertentu.

Bahkan hari pasaran menurut perhitungannya juga dikaitkandengan sistem mocopat, yaitu:

  • Arah barat diletakkan pon jatuh hari Senin dan Selasa
  • Arah timur diletakkan legi jatuh hari Jumat
  • Arah selatan diletakkan pahing jatuh hari Sabtu dan Minggu
  • Arah utara diletakkan wage jatuh hari Rabu dan Kamis
  • Arah tengah diletakkan kliwon jatuh hari Jumat dan Sabtu

Pola susunan mocopat merupakan suatu kepercayaan dalam menata dan menempatkan suatu bangunan yang bersudut empat, dengan susunan ibu kota pusat pemerintahan terdapat alun-alun, serta ada bangunan tempat pemujaan, pasar, dan penjara.

Baca juga: Zaman Praaksara di Indonesia

Warga Menunjukkan Batu Diduga Menhir dan Batu Bergambar Wayang di Dusun Sawahan II, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, GunungkidulKOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Warga Menunjukkan Batu Diduga Menhir dan Batu Bergambar Wayang di Dusun Sawahan II, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul
Kesenian wayang

Pada awalnya, wayang diwujudkan sebagai boneka nenek moyang yang dimainkan oleh dalang pada malam hari. Tirai yang digeral dan tata lampu di belakangnya serta boneka yang sudah dibuat digerak-gerakkan, sehingga terlihat bayangan boneka seakan hidup.

Setelah kedatangan hinduisme ke Indonesia, maka kisah nenek moyang digantikan dengan kisah Ramayan dan Mahabharata. Boneka yang sudah dibuat diganti dengan bentuk tokoh dalam cerita Mahabharata.

Fungsi wayang pun beralih sebagai pertunjukkan dan penontonnya melihat dari depan tirai.

Pada waktu senggang, nenek moyang yang sudah menetap dan hidup bercocok tanam menyalurkan bakat seni serta pemujaan setelah panen dengan pertunjukan wayang.

Pertunjukkan tersebut ditujukan untuk Dewi Sri yang sudah memberkahi pertanian. Selain itu, pertunjukan wayang merupakan tontonan yang di dalamnya banyak nasihat berharga.

Seni gamelan

Seni gamelan berkaitan dengan seni wayang. Seni gamelan digunakan untuk mengiringi pertunjukkan wayang.

Pada masa bercocok tanam selesai, masyarakat kuno membuat alat musk gamelan dan mengembangkan seni membatik serta mengadakan pertunjukan wayang semalam suntuk untuk masyarakat.

Baca juga: Pembagian Zaman Paleozoikum

Seni membatik

Seni membatik merupakan kerajinan membuat pola atau gambar pada kain. Menggambar yang dimaksud menggunakan alat bernama canting yang diisi bahan cairan lilin yang sudah dipanaskan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

Skola
Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com