Sistem irigasi pada sawah digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dengan memuat saluran air dan pematang. Kemudian meningkat dengan membuat terasering di lereng pegunangan, dan pembuatan bendungan air sederhana.
Jika saat ini untuk menanam tanaman di sawah sudah menggunakan alat modern, pada zaman praakasara mereka membawa alat-alat dari logam.
Baca juga: Zaman Prasejarah Berdasarkan Arkeologi
Sistem mocopat merupakan suatu kepercayaan yang didasarkan pada pembagian empat penjuru arah mata angin, yaitu utara, selatan, barat, dan timur.
Sistem mocopat dikaitkan dengan pendirian bangunan, pusat kota, atau pemerintah (istana), alun-alun, tempat pemuja, pasar, dan penjara.
Hal ini dipercaya bahwa setiap sudut memiliki kemampuan dan kekuatan secara magis. Sehingga setiap desa pada zaman kuno selalu memberi sesaji pada waktu-waktu tertentu.
Bahkan hari pasaran menurut perhitungannya juga dikaitkandengan sistem mocopat, yaitu:
Pola susunan mocopat merupakan suatu kepercayaan dalam menata dan menempatkan suatu bangunan yang bersudut empat, dengan susunan ibu kota pusat pemerintahan terdapat alun-alun, serta ada bangunan tempat pemujaan, pasar, dan penjara.
Baca juga: Zaman Praaksara di Indonesia
Pada awalnya, wayang diwujudkan sebagai boneka nenek moyang yang dimainkan oleh dalang pada malam hari. Tirai yang digeral dan tata lampu di belakangnya serta boneka yang sudah dibuat digerak-gerakkan, sehingga terlihat bayangan boneka seakan hidup.
Setelah kedatangan hinduisme ke Indonesia, maka kisah nenek moyang digantikan dengan kisah Ramayan dan Mahabharata. Boneka yang sudah dibuat diganti dengan bentuk tokoh dalam cerita Mahabharata.
Fungsi wayang pun beralih sebagai pertunjukkan dan penontonnya melihat dari depan tirai.
Pada waktu senggang, nenek moyang yang sudah menetap dan hidup bercocok tanam menyalurkan bakat seni serta pemujaan setelah panen dengan pertunjukan wayang.
Pertunjukkan tersebut ditujukan untuk Dewi Sri yang sudah memberkahi pertanian. Selain itu, pertunjukan wayang merupakan tontonan yang di dalamnya banyak nasihat berharga.
Seni gamelan berkaitan dengan seni wayang. Seni gamelan digunakan untuk mengiringi pertunjukkan wayang.
Pada masa bercocok tanam selesai, masyarakat kuno membuat alat musk gamelan dan mengembangkan seni membatik serta mengadakan pertunjukan wayang semalam suntuk untuk masyarakat.
Baca juga: Pembagian Zaman Paleozoikum
Seni membatik merupakan kerajinan membuat pola atau gambar pada kain. Menggambar yang dimaksud menggunakan alat bernama canting yang diisi bahan cairan lilin yang sudah dipanaskan.