Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-Ciri Masyarakat Praaksara

Kompas.com - Diperbarui 27/01/2022, 14:56 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Membantik dilakukan untuk mengisi waktu luang bercocok tanam setelah panen, sekaligus kegiatan religius. Karena kegiatan membatik ini dimaksudkan untuk menghormati nenek moyang.

Foto dirilis Rabu (30/1/2019), menunjukkan dua warga adat kesepuhan Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Warga Kampung Naga merupakan salah satu masyarakat adat yang masih memegang tradisi nenek moyang mereka, salah satunya adalah tradisi panen padi.ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI Foto dirilis Rabu (30/1/2019), menunjukkan dua warga adat kesepuhan Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Warga Kampung Naga merupakan salah satu masyarakat adat yang masih memegang tradisi nenek moyang mereka, salah satunya adalah tradisi panen padi.
Pengaturan masyarakat

Nenek moyang hidup berkelompok dan sepakat untuk hidup secara bersama dan gotong royong. Mereka memilih seorang pemimpin yang dianggap dapat melindungi masyarakt dari berbagai gangguan teermasuk roh.

Cara pemilihan pemimpin disebut primus interpares, yaitu terutama di antara yang banyak. Sehingga seorang pemimpin adalah yang terbaik bagi mereka bersama.

Sistem ekonomi perdagangan

Kebutuhan hidup menuntur untuk dipenuhi. Untuk memenuhinya, masyarakat kuno saling bertukar barang dari satu wilayah ke wilayah lain.

Dalam hal perdagangan, nenek moyang sudah melaksanakan kegiatan barter karena belum mengenal uang. Nilai besaran barter bergantung pada kesepakatan bersama.

Baca juga: Mengapa Zaman Paleozoikum Belum Terdapat Manusia Purba?

Sistem kepercayaan

Sitem kepercayaan masyarakat Indonesia mulai tumbuh pada zaman berburu dan mengumpulkan makanan. Hal ini terlihat dari lukisan dinding gua yang ditemukan di Sulawesi Selatan. 

Lukisan berbentuk cap tangan merah dengan jari-jari direntangkan. Lukisan tersebut kemudian diartikan sebagai simbol perlindungan untuk mencegah roh jahat. Manusia pada zaman bercocok tanam percaya bahwa adanya banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan lainnya sebagai bentuk adanya dewa. 

Pada zaman perundagian, masyarakat sudah percaya kepada roh nenek moyang. Di mana roh dan jiwa nenek moyang berdiam di batu besar, pohon besar, dan sebagainya. Kepercayan tersebut diwariskan kepada kita hingga sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com