Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Jenderal Sudirman

Kompas.com - Diperbarui 13/01/2022, 16:01 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Dari rumahnya di Bintaran, Panglima Besar Jenderal Sudirman terus memperhatikan pesawat-pesawat Belanda yang terus mengobral tembakan. Karena khawatir Belanda menyerang kediaman Jendral Sudirman, dr Suwondo menyarankan Panglima Besar Jenderal Sudirman meninggalkan kota Yogyakarta.

Setelah membakar semua dokumen yang ada perjalanan gerilya dimulai dari kediaman Panglima Besar Jenderal Sudirman menuju Kadipaten dan dilanjutkan ke Kretek Bantul.

Begitu Sudirman menentukan perang gerilya, otomatis harus bergerilya di wilayah pedesaan. Pertama kali ke selatan, Kretek lalu ke selatan lagi ke Parangtritis ke Imogiri baru naik.

Karena sakit yang diderita tidak memungkinkan Sang Jenderal berjalan kaki untuk tetap melanjutkan gerilya, Panglima Besar Jenderal Sudirman ditandu oleh para pengikut setianya.

Setelah dari Imogiri naik ke Panggang perjalanan dilanjutkan menuju Palihan Gunungkidul menggunakan dokar. Berhenti sejenak di sana lalu ke Wonogiri. Di Wonogiri Sudirman berhenti bahkan mendapat gempuran-gempuran dari Belanda yang mempunyai intelijen.

Dari Wonogiri perjalanan dilanjutkan menuju Jawa Timur melalui Ponorogo dan Trenggalek. Pada 24 Desember 1948 sampai di Kediri. Dari Kediri rombongan menuju Desa Sukarame, karena dirasa tidak aman perjalanan dilanjutkan menuju Desa Karangnongko dan menuju lereng gunung Wilis.

Perjalanan dilanjutkan pada 17 Januari 1949. Saat dalam perjalanan terjadi penggeledahan yang dilakukan Belanda. Untuk menghindari kontra dengan pasukan Belanda, rombongan masuk hutan Sedayu dan menuju Sawahan.

Baca juga: Dampak Positif Perjuangan Pahlawan bagi Kedaulatan NKRI

Selama perjalanan gerilya Jenderal Sudirman memakai nama samaran Bapak Gedhe Abdullah Lelono Putra atau Pakdhe. Dari nama samaran itu Sudirman lebih leluasa untuk mengundang kurir-kurir yang berkaitan dengan strategi perjuangan gerilya.

Surat-surat yang dibuat Sudirman sangat menentukan strategi perang gerilya terkait serangan umum 1 Maret 1949.

Saat pasukan Sudirman sedang bergerilya, di Yogyakarta dilancarkan serangan umum yang dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret 1949. Adanya serangan umum ini menunjukkan pada dunia internasional bahwa Indonesia dan kekuatan militernya masih ada.

Dan membuktikan kebohongan Belanda yang menyatakan Republik Indonesia dan TNI telah hancur. Hal ini yang menyebabkan terpojoknya Belanda dalam percaturan politik dunia hingga terjadi perjanjian Roem-Royen 7 Mei 1949.

Sementara itu pasukan gerilya yang dipimpin Panglima Besar Jenderal Sudirman masih melanjutkan perjalanan hingga menemukan tempat yang dirasa aman yaitu Dukuh Sobo, Desa Pakis, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan.

Pasukan Jendral Sudirman menetap cukup lama di tempat ini pada April-7 Juli 1949. Sebagai markas Komando digunakan rumah milik Karso Sumito. Dari rumah sederhana inilah Panglima Besar Jenderal Sudirman bersosialisasi dengan masyarakat setempat.

Di desa Sobo ini Sudirman betul-betul selalu bekerjasama dengan masyarakat pedesaan. Karena Sudirman mengatakan sudah sejak dulu ia tanpa masyarakat atau rakyat tidak akan bisa menumpas penjajah. Gerilya kita ini selalu bersendikan rakyat.

Baca juga: Cara Menghargai Jasa Pahlawan dan Meneladani Sikapnya

Pada 29 Juni 1949 Yogyakarta telah kembali dan kondisi keamanan sudah kondusif. Presiden, Wakil presiden dan para pemimpin yang lain tiba di bandara Maguwo dari pengasingan pada 6 Juli 1949. Saat itu hanya Panglima Besar Jenderal Sudirman yang belum tiba di Yogyakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Proses Terjadinya Hubungan Sosial Secara Disosiatif

Proses Terjadinya Hubungan Sosial Secara Disosiatif

Skola
Unsur-unsur Lembaga Sosial di Masyarakat

Unsur-unsur Lembaga Sosial di Masyarakat

Skola
6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

Skola
Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com