Salam pembuka merupakan cara penulis surat untuk memulai surat pribadi. Saat menulis salam pembuka bisa menggunakan salam-salam khusus, seperti halo, hai, atau salam kenal.
Kalimat di paragraf pembuka biasanya berupa pertanyaan mengenai kabar si penerima surat. Misalnya, apa kabar, bagaimana keadaan kamu.
Baca juga: Menulis Teks Non-Fiksi
Pada isi surat bisa menggunakan bahasa yang sesuai dengan kamu. Terpenting harus sopan dan panjang isi surat tidak dibatasi, sesuai dengan keperluan.
Saat menulis salam penutup surat, bisa menggunakan salam apa saja. Terpenting salam penutup yang digunakan harus sesuai dengan tingkatan usia yang dikirim surat. Contohnya, oke, sampai jumpa, salam kangen selalu, dan dah.
Pada bagian tersebut harus mencantumkan nama penulis atau nama julukan. Tidak lupa mencantumkan tanda tangan.
Berikut manfaat dalam menulis surat:
Surat pribadi bisa sebagai media untuk mengekspresikan berbagai perasaaan. Bahkan seseorang dapat mengungkapkan secara jujur, seperti permasalahan pribadi.
Seseorang akan lebih mudah mencurahkan isi hatinya lewat tulisa daripada lisan. Karena media tulis dapat menata hati dan kalimat sebelum ditulis.
Surat bisa menjadi duta atau wakil dari pribadi seseorang. Di mana pesan pribadi dapat diterima oleh orang yang dituju dalam jarak cukup jauh.
Bisa juga menjadi alat mempererat tali persaudaraan. Sehingga bahasa yang dipakai dalam surat pribadi dapat menunjukan kepribadian seseorang yang menulis.
Lewat surat pribadi, seseorang bisa menyampaikan gagasan yang banyak dan bebas tanpa batas.
Baca juga: Teks Eksposisi: Ciri, Struktur dan Jenisnya
Surat pribadi bisa menjadi sarana awal dalam latihan menulis khususnya mengembangkan kreativitas menulis.
Dengan menulis secara tidak sadar akan melalui tahap latihan mengungkapkan perasaan dari hati secara jujur.
Jakarta, 9 Mei 2011
Teruntuk Azria Husna
Di tempat