KOMPAS.com - Pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak pada kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang.
Mengutip Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak pada lima bidang kehidupan masyarakat, yaitu:
Tahukah kamu apa akibat pendudukan Jepang di Indonesia bidang ekonomi?
Baca juga: Dampak Positif Pendudukan Jepang
Jepang membutuhkan biaya Perang Pasifik, untuk itu mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia.
Tenaga kerja dari Indonesia dikerahkan untuk membuat benteng-benteng pertahanan. Akibatnya, kondisi masyarakat dari segi ekonomi menyedihkan.
Beberapa akibat pendudukan Jepang di Indonesia bidang ekonomi antara lain:
Baca juga: Kerja Rodi dan Romusha, Kerja Paksa Zaman Penjajahan
Awalnya tenaga kerja dikerahkan dari Pulau Jawa yang padat penduduknya.
Lalu di kota-kota dibentuk barisan romusha sebagai sarana propaganda. Propaganda yang kuat itu menarik pemuda-pemuda untuk bergabung dengan sukarela.
Pengerahan tenaga kerja yang awalnya sukarela menjadi paksaan. Terdapat panitia pengerahan (romukyokai) di setiap daerah.
Desa-desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusha. Para petani banyak yang menjadi pekerja romusha, akibatnya bahan makanan sulit didapat.
Para pekerja romusha diperlakukan dengan kasar dan kejam. Kehidupan mereka tidak dijamin, kesehatan dan makan tidak diperhatikan. Akibatnya, banyak pekerja romusha yang sakit dan meninggal.
Untuk mengembalikan citranya, Jepang mengadakan propaganda dengan menyebut pekerja romusha sebagai pahlawan pekerja atau prajurit ekonomi.
Dalam propaganda Jepang, pekerja romusha digambarkan sebagai sosok yang suci dalam menjalankan tugasnya.
Para pekerja romusha tidak hanya dipekerjakan di Indonesia tetapi juga dikirim ke Burma, Muangthai, Vietnam, Serawak dan Malaya.
Baca juga: Akibat Pendudukan Jepang Bidang Politik
Pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan untuk menjalankan perekonomian. Semua obyek vital dan alat-alat produksi dikuasai dan diawasi sangat ketat.
Banyak perkebunan dirusak dan diganti tanamannya untuk keperluan biaya perang. Rakyat dilarang menanam tebu dan membuat gula.
Terdapat beberapa perusahaan swasta Jepang yang menangani pabrik gula seperti Meiji Seito Kaisha.
Masyarakat diwajibkan melakukan pekerjaan yang dinilai berguna bagi masyarakat luas, seperti memperbaiki jalan, saluran air, atau menanam pohon jarak.
Untuk menjalankan tugas tersebut dengan baik, maka pemerintah Jepang membentuk tonarigumi (rukun tetangga) untuk memmobilisasi massa dengan efektif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.