Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Vaksin

Kompas.com - 20/03/2020, 18:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Sumber WHO

KOMPAS.com - Ada beberapa jenis vaksin yang sudah dibuat. Setiap jenis vaksin dirancang untuk memberikan sistem kekebalan tubuh dalam melawan jenis kuman tertentu.

Vaksin dihadirkan untuk mengatasi beberapa virus atau penyakit serius dan mematikan.

Dilansir dari World Health Organization, para ilmuwan membuat vaksin dengan mempertimbangkan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem kekebalan tubuh merespons kuman tersebut
  2. Siapa yang perlu divaksinasi
  3. Teknologi atau pendekatan terbaik untuk membuat vaksin.

Bahan vaksin

Berdasarkan sejumlah faktor, para ilmuwan memutuskan ada empat jenis utama vaksin, yaitu:

Vaksin hidup yang dilemahkan

Vaksin hidup menggunakan bentuk kuman yang melemah atau dilemahkan.

Vaksin ini adalah satu jenis vaksin yang dibuat dari mikroorganisme patogen (virus atau bakteri) hidup yang telah dilemahkan di laboratorium.

Baca juga: Apa itu Vaksin?

Mereka akan tumbuh dalam tubuh penerima vaksin tetapi tidak akan menyebabkan sakit atau hanya sakit ringan, karena sudah dilemahkan

Vaksin ini mirip dengan infeksi alami yang menciptkan respon kekebalan yang kuat dan tahan lama.

Vaksin jenis ini untuk melindungi sebagai berikut:

  1. Campak, gondok, rubella (vaksin gabungan MMR)
  2. Rotavirus
  3. Cacar
  4. Cacar air
  5. Demam kuning

Vaksin tidak aktif

Vaksin yang diinaktivasi dibuat dari mikroorganisme (virus, bakteri dan lain-lain) yang telah dimatikan dengan proses menggunakan bahan kimia tertentu atau secara fisik.

Mikroorganisme yang sudah mati ini tidak dapat menyebabkan penyakit.

Vaksin tidak aktif biasanya tidak memberikan kekebalan sekuat vaksin hidup. Sehingga seseorang memerlukan beberapa dosis dalam beberapa waktu untuk menghasilkan kekebalan.

Vaksin jenis ini untuk melindungi:

  1. Hepatitis A
  2. Flu
  3. Polio
  4. Rabies

Baca juga: Efek Samping Vaksin

ilustrasi vaksinshutterstock.com ilustrasi vaksin
Vaksin subunit

Vaksin subunit, seperti vaksin inaktivasi sel utuh, tidak mengandung komponen patogen hidup.

Berbeda dengan vaksin inaktivasi yang berisi sel utuh,vaksin subunit hanya mengandung sebagian dari komponen patogen.

Bagian dari patogen ini dapat merangsang pembentukan respon kekebalan.

Untuk mendapatkan vaksin subunit, maka bagian dari patogen yang dapat berfungsi sebagai antigen untuk merangsang respon kekebalan harus diteliti dengan tepat untuk mendapatkan respon kekebalan melalui cara pemberian yang tepat pula.

Vaksin subunit dikategorikan ke dalam:

  1. Vaksin subunit berbasis protein
  2. Vaksin polisakarida
  3. Vaksin subunit konjugasi

Vaksin ini digunakan untuk melindungi:

  1. Penyakit Hib (Haemophilus influenzae tipe b)
  2. Hepatitis B
  3. HPV (Human papilomavirus)
  4. Batuk rejan (bagian dari vaksin kombinasi DTaP)
  5. Penyakit pneumokokus
  6. Penyakit meningokokus
  7. Herpes Zoster

Baca juga: Ciri-ciri Virus

Vaksin toksoid

Suatu vaksin yang dibuat dari toksin (racun) yang sudah tidak berbahaya lagi, namun masih dapat merangsang respon imun melawan toksin tersebut.

Toksin ini masuk dalam aliran darah dan menyebabkan gejala penyakit.

Toksin berbasis protein tidak berbahaya (toksoid) dan digunakan sebagai antigen yang dapat merangsang kekebalan.

Untuk meningkatkan respon kekebalan, toksoid dilekatkan pada garam aluminium atau garam kalsium yang berperan sebagai ajuvan.

Vaksin ini digunakan untuk melindungi:

  1. Tetanus
  2. Difteri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com