Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedudukan Mobilitas Sosial Horizontal dan Vertikal

Kompas.com - 14/02/2020, 17:30 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Mobilitas sosial terjadi tidak hanya dilakukan individu atau kelompok, tetapi juga dapat terjadi pada keturunan atau antargenerasi.

Mobilitas antargenerasi adalah mobilitas antara dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya.

Mobilitas sosial berhubungan dengan kedudukan dan peran seseorang atau kelompok untuk mencapai kedudukan dan mungkin peran lain yang berbeda dengan semula.

Kedudukan dan peran sosial yang telah dimiliki oleh seseorang atau masyarakat, tidak selamanya bertahan pada tingkat yang sama.

Bisa juga mengalami perubahan, baik ke tingkat yang lebih tinggi maupun ke tingkat yang lebih rendah atau berubah dari suatu kedudukan dan peran sosial yang lain.

Dilansir dari buku Stratifikasi dan Mobilitas Sosial (2016) karya Indera Ratna Irawati, kedudukan dan peran tidak dapat dipisahkan dalam mobilitas sosial.

Baca juga: Pengertian Mobilitas Sosial dan Faktornya

Kedudukan seseorang dapat menjadi lebih tinggi atau menurun karena adanya penghargaan yang diberikan kepada perannya.

Sebaliknya, keberhasilan seseorang atau masyarakat dalam melakukan peran, bergantung pada kedudukannya.

Contohnya, seorang karyawan biasa yang memiliki prestasi dan keterampilan melebihi karyawan lain akan segera diangkat menjadi kepala. Sebaliknya, manager yang tidak melakukan pekerjaan dengan baik kemungkinan akan diturunkan jabatannya.

Gerak sosial dalam kedudukan dan peran

Di dalam kedudukan dan peran sosial terdapat dua dimensi gerak sosial yang cukup prinsip. Gerak sosial tersebut adalah:

Terjadi bila terdapat perubahan kedudukan pada strata yang sama. Perubahan kedudukan terjadi pada orang yang sama disebut mobilitas sosial horizontal intragenerasi.

Kedudukan seseorang dapat naik atau turun pada lapisan yang sama, tanpa mengubah kedudukan yang bersangkutan. Tetapi peran yang dipegang seseorang dapat berubah.

Jika dihubungkan dengan imbalan seseorang, perubahan kedudukan secara horizontal tidak memengaruhi tingkat imbalan orang yang bersangkutan.

Misalnya, Seorang menteri pertanian menjabat selama lima tahun atas tugas Presiden. Kemudian pada pergantian kabinet berikutnya, yang bersangkutan diserahi tugas sebagai menteri perindustrian.

Baca juga: Menilik Fungsi Sosial Masjid sebagai Sumber Kemaslahatan Masyarakat

Contoh lainnya, seseorang bekerja sebagai sekretaris, kemudian dipindahkan menjadi bendahara. Orang tersebut tetap mendapatkan gaji yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com