Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Perlu Diperhatikan dalam Pameran

Kompas.com - 01/02/2020, 20:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Pameran adalah salah satu bentuk penyajian karya seni rupa untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seni.

Sebuah pameran seni rupa sekolah perlu dirancang sistematis dan logis agar pelaksaanaan berjalan lancar.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pameran sekolah yaitu:

Materi pameran

Materi pameran hendaknya mencerminkan perkembangan kebudayaan masa kini seperti computer art, video art, web art, vector art, digital painting dan lain-lain. Sehingga pengunjung pameran mendapatkan sajian baru dengan wawasan seni masa kini.

Karya-karya seni rupa menggunakan media dan teknologi baru yang telah dipraktikkan oleh sebagian siswa. Khususnya para siswa yang bersekolah di kota-kota besar di Indonesia.

Baca juga: Pameran: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Fungsi

Sumber materi pameran

Materi pameran seni rupa di sekolah terdiri dari tiga sumber, yaitu:

  • Karya tugas siswa terbaik yang dipilih oleh guru dan dikoleksi selama satu semester.
  • Karya-karya siswa yang dibuat atas kehendak sendiri, di luar tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.
  • Karya-karya siswa yang memenangkan lomba kesenirupaan tingkat lokal, nasional maupun internasional.

Karya bisa berupa seni lukis, seni kriya, desain, logo, animasi dan lain-lain. Karya tersebut diraih oleh siswa yang sedang belajar efektif di sekolah yang mengadakan pameran.

Panitia pameran

Untuk mencapai tujuan pameran panitia perlu bekerja sama dan membagi tugas sesuai kebutuhan. Tergantung isi pameran, tempat pameran dan pengunjung pameran.

Volume pekerjaan akan menentukan jumlah dan susunan panitia. Untuk tingkat sekolah, struktur panitia yang sederhana sudah memadai. Terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan sejumlah seksi antara lain:

Baca juga: Perencanaan Pameran Seni Rupa

  1. Kelompok yang mengurusi materi pameran (misal lukisan, karya desain, kriya)
  2. Kelompok kerja pemajangan karya (display)
  3. Penata cahaya (mengurusi pencahayaan karya dan ruang pameran)
  4. Pembuatan katalog (kelompok kerja yang mengurusi data karya, biografi pameris, desain dan layout, pencetakan)
  5. Kuratorial (penulisan naskah yang memberikan informasi tentang karya-karya yang dipamerkan dan dimuat di katalog)
  6. Pembuatan label (informasi singkat mengenai materi pameran: judul, tahun penciptaan, media, ukuran, pencipta)
  7. Seksi sponsor atau pencarian dana sekaligus bertugas mencari pembicara dari kalangan perupa pada diskusi (diskusi biasanya dilakukan satu hari penjelang penutupan pameran), termasuk memilih tokoh yang meresmikan pembukaan pameran
  8. Seksi dokumentasi, publikasi (pembuatan poster, spanduk)
  9. Seksi konsumsi
  10. Seksi perlengkapan
  11. Seksi keamanan
  12. Seksi acara (pembukaan pameran, pelaksanaan diskusi dan penutupan pameran)

Untuk menjalankan tugas-tugas kepanitiaan, administrasi, rapat dan kegiatan lainnya, diperlukan ruangan khusus sebagai kantor atau ruang kerja panitia pameran.

Baca juga: Susunan Panitia Pameran Seni Rupa

Proposal pameran

Format penulisan proposal bermacam-macam tetapi pada hakikatnya, inti proposal adalah:

  1. Latar belakang pameran
  2. Dasar acuan kegiatan pameran
  3. Tujuan pameran
  4. Hasil dan dampak pameran yang diharapkan
  5. Tema pameran
  6. Waktu dan tempat pameran
  7. Tata tertib, dan lain-lain

Biasanya proposal dibuat untuk kepentingan mendapatan ijin kegiatan dari pihak sekolah atau keamanan, pencarian sponsor, informasi bagi orang tua siswa, informasi bagi pers dan pihak-pihak lain yang menjadi mitra kerja penyelenggaraan pameran.

Berdasarkan kepentingan tersebut, kualitas penulisan dan tampilan proposal pameran usahakan optimal, untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari berbagai kalangan.

Baca juga: Yuk, Intip tentang Tahapan Belajar di Pameran Garis Mahir

Kurasi pameran

Kurasi pameran dilakukan kurator seni rupa, guru seni budaya, guru seni rupa, atau siswa yang berbakat menulis kritik seni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com