Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Asal Usul Bulan

Kompas.com - 23/01/2020, 10:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Bulan diperkirakan berusia kurang lebih 4,5 miliar tahun. Diperkirakan usia batuan Bulan yang paling muda 3,1 miliar tahun.

Dilansir dari National Geographic, ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai asal-usuL terbentuknya Bulan.

Beberapa teori mengenai bagaimana terbentuknya Bulan, yakni:

  1. Teori Kondensasi
  2. Teori Fisi
  3. Teori Tangkapan

Berikut penjelasannya:

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pioneer 10 Jadi Satelit Pertama Buatan Manusia yang Keluar dari Tata Surya

1. Teori Kondensasi

Pada teori ini menyatakan jika Bulan terbentuk bersamaan dengan Bumi. Keduanya berasal dari nebula asli yang membentuk sistem tata surta.

Ketika diketahui ukuran antara Bulan dan Bumi sebanding, sistem Bumi dan Bulan kadang dijuluki sebagai Planet Ganda.

Kelemahan pada teori ini, karena Bulan dan Bumi terkondensasia bersama. Gaya gravitasi Bumi akan menyebabkan Bulan menjadi bagian planet Bumi dan bukan satelit alami.

Pada akhirnya teori ini ditolak karena jika kedua terkondensasi bersama-sama, maka akan berbagi bersifat yang mirip, seperti gaya gravitasi.

2. Teori Fisi

Teori ini menyatakan jika Bulan adalah pecahan Bumi saat pembentukannya.

Ada kemiripan dalam komposisi batuan keduanya. Namun tidak akan sama secara keseluruhan. Karena material pembentukan Bulan berasal dari sebagian material Bumi, yaitu hanya dari bagian Kerak Bumi saja.

Pada 1800, George Darwin memberikan pendapat bahwa Bulan tampak begitu mirip dengan Bumi pada satu titik dalam sejarah Bumi.

Baca juga: Astronom Deteksi Obyek Tata Surya Terjauh dalam Sejarah

Bumi mungkin telah berputar begitu cepat, sehingga ada bagian dari Bumi terlepas dan berputar ke angkasa tapi terus ditambatkan oleh gravitasi Bumi.

Saat para peneliti menganalisis batuan bulan dan mulai dilakukan perbandingan. Mereka membuat sebagian besar terori ini menjadi omong kosong. Karena komposisi Bulan berbeda dengan batuan yang ada di Samudera Pasific.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com