Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pubertas Dini Atau Terlambat, Adakah Dampaknya?

Kompas.com - 12/01/2020, 09:53 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Dari jurnal Keterlambatan Pubertas (2003) Syamsul Azwar, mengatakan penyebab keterlambatan pubertas terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:

  • Hypergonadropin, kelainan yang terjadi di daerah perifer disebabkan kegagalan gonad.
  • Hypogonadrotropi, kelainan bisa terjadi pada saraf pusat (SSP), hipotalamus, atau hipofisis.

Remaja dengan gizi kurang juga bisa memicu pubertas terlambat pada anak. Selain itu sindrom turner yang membuat anak tidak bisa tumbuh besar.

Baca juga: Pubertas Bisa Jadi Awal Obesitas

Sindrom turner merupakan hilangnya satu kromosom seks yang membuat organ reproduksinya tidak sempurna. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab anak tidak bisa tinggi.

Berikut beberapa penyebab keterlambatan pubertas lainnya, yaitu:

  • Pertumbuhan keluarga

Biasanya seorang anak perempuan mengalami haid pertama di usia yang sama dengan ibunya.

  • Masalah medis

Pengidap diabetes, gangguan ginjal, bahkan asma membuat tubuh kesulitan untuk berkembang.

  • Gangguan produksi kelenjar tiroid

Salah satu gangguan kelenjar tiroid menyebabkan tidak terpenuhnya kebutuhan tubuh atas hormom tiroid disebut hipotiroidisme. Kondisi ini membuat tubuh tidak memiliki metabolisme dengan maksimal.

Keterlambatan pubertas kebanyakan membuat anak remaja depresi. Hal ini karena lingkungan memojokkan keterlambatan pubertas tersebut.

Sebaiknya remaja yang mengalami keterlambatan pubertas segera melakukan konsultasi bersama orangtua. Konsultasi dengan dokter yang menangani masalah akibat gangguan hormon.

(Sumber: Kompas.com/Lusia Kus Anna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com