Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gigi: Anatomi dan Jenisnya

Kompas.com - 07/01/2020, 19:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Makanan pertama kali masuk dalam tubuh melalui mulut. Di dalam mulut terdapat beberapa proses pencernaan, salah satunya gigi.

Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna lebih efisien dan cepat.

Diambil dari buku Anatomi Gigi dan Mulut (2018) karya Fidya, gigi manusia terbagi atas dua kelompok, yaitu gigi susu (gigi bayi) dan gigi permanen (gigi dewasa).

Dua kelompok tersebut berkembang secara bertahap dengan tahapan yang sama, meski berbeda secara waktu antara satu orang dengan yang lainnya.

Baca juga: Mengenal Telinga, Fungsi dan Cara Merawatnya

Anatomi gigi

Ilustrasi anatomi gigibritannica.com Ilustrasi anatomi gigi
Setiap gigi tertanam dalam rahang dan dilindungi oleh gusi. Anatomi gigi terdiri dari tiga bagian dasar, yaitu:

  • Mahkota gigi, merupakan bagian gigi yang terlihat dan berwarna putih.
  • Akar gigi, merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
  • Leher gigi, merupakan bagian yang terlindungi oleh gusi.

Akar gigi membantu mengikat gigi ke tulang. Setiap gigi memiliki lapisan atau jaringan yang fungsinya berbeda-beda, di antaranya:

1. Email (enamel atau galzur)

Merupakan bagian terluar gigi yang paling keras dan berwarna putih. Fungsinya untuk melindungi jaringan vital pada gigi, yang sebagian besar jaringan terbuat dari kalsium dan fosfat.

2. Tulang gigi (dentin)

Lapisan ini berada di bawah email. Tulang gigi adalah jaringan keras yang mengandung tabung kecil. Saat mengalami sakit gigi, rasa nyeri terasa akibat rusaknya email.

3. Semen (cementum)

Semen adalah lapisan jaringan ikat yang berperan untuk mengikat akar gigi yang kuat ke gusi dan tulang rahang.

Semen berwarna kuning muda, tertutup oleh gusi dan tulang. Memiliki tekstur lebih lembut dibandingkan email dan tulang gigi.

Jika tidak di rawat, semen akan mengalami pembusukan dan mengakibatkan rasa sakit.

Baca juga: Fungsi Paru-Paru dan Strukturnya

4. Sumsum gigi (pulpa)

Jika semen lebih lembut dari email dan tulang gigi, sumsum gigi menjadi anatomi yang lebih lembut dari bagian yang lain.

Sumsum gigi berisi pembuluh darah, saraf, dan jaringan lunak yang dapat ditemukan di inti gigi. Fungsi pulpa adalah untuk memberikan nutrisi dan sinyal ke gigi.

5. Periodontal ligament

Jaringan dalam anatomi gigi yang fungsinya membantu menahan gigi pada rahang.

Jenis-jenis gigi

Gigi memiliki bentuk yang berbeda dan memiliki fungsinya masing-masing. Berikut jenis dan fungsi gigi:

  1. Gigi seri, berjumlah delapan yang terletak di depan mulut dan berfungsi untuk menggigit makanan. Empat di atas dan empat di bawah.
  2. Gigi taring, berjumlah empat dan menjadi gigi paling tajam untuk merobek makanan. Terletak dua di atas dan dua di bawah.
  3. Gigi geraham, berjumlah delapan dan berfungsi untuk mengunyah dan menggiling makanan. Di samping gigi geraham juga ada gigi premolar yang memiliki jumlah dan fungsi yang sama dengan gigi graham.
  4. Gigi graham bungsu, muncul paling akhir pada saat usia 18-20 tahun. Gigi bungsu biasanya akan dicabut karena menyebabkan nyeri ketika tumbuh dan mendesak gigi yang lain.

Warna gigi

Warna gigi dipengaruhi oleh ketebalan email. Warna dentin berada di bawah email dan sumsum gigi.

Warna alami email adalah putih, sedangkan dentin berwarna putih kekuningan.

Struktur saraf gigi akan menembus dentin sehingga warna gigi menjadi lebih gelap sampai ke arah kuning kecoklatan.

Secara fisiologis, dengan bertambahnya umur seseorang maka email akan menjadi tipis karena abrasi atau erosi. Sehingga terjadi penumpukan noda-noda dari faktor ekstrinsik.

Hal inilah yang memengaruhi perubahan warna gigi menjadi semakin gelap.

Warna gigi juga dipengaruhi oleh jumlah cahaya yang mengenai gigi, penyerapan dan penyebaran cahaya di sekitar jaringan gigi, serta sumber cahaya.

Baca juga: Mengapa Lidah Bisa Merasakan Pahit dan Manis?

Perubahan warna pada gigi dapat disebabkan oleh dua macam faktor, yaitu:

  • Perubahan warna dari luar (ekstrinsik)

Perubahan warna ekstrinsik sebagai perubahan warna yang terletak pada permukaan luar struktur gigi dan disebabkan oleh agen topikal.

Hal ini terbagi menjadi dua kelompok, pewarnaan langsung dan tidak langsung. Faktor perubahan warna ekstrinsik di antaranya:

  1. Pengendapan yang ditemukan dalam teh, kopi, wine, cola, kunyit, dan lainnya.
  2. Kebersihan rongga mulut yang tidak terjaga.
  3. Kebiasaan dari merokok atau mengunyah tembakau menyebabkan noda hitam dan gelap.
  4. Faktor obat seperti antiseptik kationik yang menyebabkan perubahan warna gigi menjadi cokelat.
  • Perubahan warna dari dalam (intrinsik)

Perubahan warna secara intrinsik disebabkan oleh faktor dari dalam jaringan gigi atau jaringan pulpa.

Merawat gigi

Ilustrasi merawat gigibritannica.com Ilustrasi merawat gigi
Dilansir dari Kompas.com ada beberapa cara untuk menjaga gigi supaya tetap sehat dan cemerlang, di antaranya:

  • Meningkatkan kebersihan rongga mulut.
  • Rajin mengonsumsi buah-buahan berserat dan sayuran hijau, yang berfungsi untuk membersihkan gigi secara alami.
  • Hindari kebiasaan yang dapat menimbulkan pewarnaan pada gigi, seperti merokok, minum kopi, teh, soda, dan minuman berwarna lainnya.
  • Hindari makanan yang mengandung pewarna dan minyak yang berlebihan.
  • Tidak menggunakan obat kumur dalam waktu lebih dari dua minggu berturut-turut.
  • Penggunaan antibiotik yang berkepanjangan harus dihindari.
  • Konsultasikan pada dokter jika mengonsumsi suplemen yang mengandung zat besi.

(Sumber: Kompas.com/Asep Candra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com