Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Kabut dan Embun

Kompas.com - 03/01/2020, 19:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Kabut radiasi

Biasanya terbentuk pada malam hari dan memiliki nama lain kabut tanah. Ketika panas diserap oleh permukaan bumi, kemudian dipancarkan ke udara pada siang hari akan membentuk tetesan air. Kabut ini kemudian akan muncul dari tanah namun tidak bisa naik hingga langit.

Kabut adveksi

Terbentuk ketika udara hangat dan lembab melewati permukaan yang dingin, proses tersebut dinamakan adveksi.

Ketika udara lembab dan hangat bersentukan dengan udara permukaan dingin, uap air mengembun untuk menciptakan kabut.

Baca juga: Ingin Menyaksikan Embun Pagi? Jelajahi Lembah Wajur di Flores Barat

Kabut adveksi sebagian besar muncul di tempat-tempat udara tropis bertemu air laut yang dingin, seperti Pantai Pasifik Amerika Serikat. Dari Washinton hingga California sering tertutup kabut asap.

Kabut lembah

Terbentuk di lembah gunung, biasanya selama musim dingin. Kabut lembah berkembang ketika gunung menahan udara keluar.

Kabut beku

Pembekuan kabut terjadi ketika tetesan kabut cair membeku di permukaan padat. Puncak gunung yang tertutup awan sering mengalami kabut beku.

Ketika kabut beku muncul, maka semua permukaan yang ada di gunung akan diselimuti es. Kabut beku biasa terjadi di daerah dengan iklim dingin dan lembab, seperti Skandinavia atau Antartika.

Karakteristik embun

Embun adalah uap air yang terbentuk sebagai hasil kondensasi.

Kondensasi merupakan proses yang dialami material saat berubah dari gas menjadi cair. Embun adalah hasil perubahan air dari uap menjadi cair.

Baca juga: Dieng Tak Melulu Embun Es, Yuk Nikmati Gunung Prau via Dworowati

Embun terbentuk ketika suhu turun dan beberapa benda menjadi dingin. Jika sebuah obyek cukup dingin, maka udara di sekitar obyek juga akan dingin.

Udara yang sangat dingin kurang mampu menahan uap air dibandingkan udara hangat. Sehingga uap air di udara sekitar obyek akan mendingin dan terjadi tetesan air kecil membentuk embun.

Temperatur terbentuknya embun disebut titik embun. Memiliki karakter yang bervariatif, tergantung pada lokasi, cuaca, dan waktu.

Lokasi yang lembab, seperti daerah tropis lebih mungkin mengalami embun daripada daerah kering. kelembaban akan menentukan jumlah air di udara.

Baca juga: Diselimuti Kabut Asap, Warna Langit di Palembang Berubah

Kondisi cuaca juga memengaruhi titik embun. Misalnya, angin kencang mencampurkan lapisan udara yang berbeda, mengandung jumlah air yang berbeda. Hal ini mengurangi kemampuan atmosfer untuk membentuk embun.

Cuaca dingin hingga titik beku juga akan mencegah terbentuknya embun. Pada daerah dengan titik beku, maka gas menjadi padatan.

Embun kemungkinan besar terbentuk pada malam hari, karena suhu turun dan benda-benda menjadi dingin. Namun, embun juga dapat terbentuk kapan saja menyesuaikan titik embun muncul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

Skola
Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com