Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi dan Pemikiran Auguste Comte, Bapak Sosiologi

Kompas.com - 28/12/2019, 18:00 WIB
Serafica Gischa ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Auguste Comte dinobatkan sebagai Bapak Sosiologi. Berkat teori dan pengetahuannya, sosiologi bisa menjadi ilmu yang lepas dari ilmu filsafat.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, Auguste Comte lahir pada 19 Januari 1798 di Montpellier, Perancis dan meninggal dunia pada 5 September 1857 di Paris.

Ia dinobatkan sebagai Bapak Sosiologi Dunia karena dari Comte, kata-kata sosiologi pertama kali digunakan. 

Masa hidup Auguste Comte

Ayah Comte, Louis Comte merupakan seorang pejabat pajak dan ibunya, Rosalie Boyer merupakan seseorang yang sangat taat agama.

Comte termasuk seseorang yang dewasa sebelum waktunya. Pasalnya di usia dini dia harus ikut menentang republikanisme dan skeptisisme yang terjadi di Perancis.

Baca juga: Biografi Pangeran Diponegoro, Pemimpin Perang Jawa

Comte kemudian masuk sekolah pada 1814 di Paris. Sekolah tersebut dulunya untuk melatih insinyur militer namun kemudian diubah menjadi sekolah umum untuk pengetahuan umum.

Hanya bertahan dua tahun, Comte harus berpindah sekolah pada 1816. Di sana tempat baru Comte mendapatkan ilmu pengetahuan matematika dan jurnalistik.

Comte juga menghabiskan waktu dengan membaca buku filsafat dan sejarah. Dirinya sangat tertarik dengan para pemikiran beberapa tatanan dalam sejarah manusia.

Di Paris, Comte mendapatkan seorang teman yaitu Henri de Saint Simon. Seorang reformis sosial Perancis dan salah satu pendiri sosialisme.

Comte dan Saint Simon memiliki pemikiran yang sama. Bahkan beberapa artikel dari Comte diterbitkan oleh Saint Simon.

Seiring berjalannya waktu, Comte merasa berbeda tujuan terlebih mengenai sudut pandang dan latar belakang ilmiah.

Baca juga: Biografi Thomas Alva Edison, Si Penemu Lampu

Akhirnya Comte memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan Saint Simon.

Tahun 1826 Comte mulai melakukan pengenalan ilmu sistem filsafat positif. Bahkan pada 1828 hingga 1829 dirinya berhasil mempublikasikan filosofi positif pada sebuah buku yang berjudul Cours de Filsafatie Positif.

Dari tahun 1832 hingga 1842 Comte merupakan seorang pengajar dan penguji di beberapa sekolah.

Namun pada tahun-tahun terakhir dirinya bertengkar dengan pihak sekolah dan harus kehilangan pekerjaannya.

Comte menikahi Caroline Massin pada 1825 namun pernikahan itu kandas di tahun 1842. Kehidupan Comte kemudian didukung penuh oleh murid-muridnya di Perancis.

Comte menghabiskan waktunya dengan menyusun beberapa karya besar lainnya. Bahkan dirinya menyelesaikan formula sosiologinya.

Baca juga: Biografi Alexander Graham Bell, Penemu Telepon

Seluruh karyanya menekankan moralitas dan kemajuan moral sebagai pengetahuan dan upaya manusia. Sekaligus memberikan penjelasan tentang pemerintahan atau organisasi politik yang diperlukan.

Tulisannya kemudian diteliti dan disebarkan secara luas di seluruh Eropa. Banyak intelektual yang kemudian menerjemahkan dan mengumumkan karyanya.

Comte meninggal dunia karena penyakit kanker yang dideritanya pada tahun 1857.

Dilingkungannya, Comte terkenal dengan pribadi yang keras kepala dan egois. Namun hal itu diseimbangkan dengan semangatnya untuk kesejahteraan manusia melalui ide-ide pemikirannya.

Dia mengabdikan dirinya tanpa lelah untuk menyebarkan dan mengenalkan paham-pahamnyan dalam upaya meningkatkan masyarakat.

Pemikiran Comte

Bagi Comte pengembangan pengetahuan manusia baik perseorangan maupun secara keseluruhan, melalui tiga zaman.

Baca juga: Sejarah Gereja Katedral, Gereja Katolik Pertama di Batavia

Baginya perkembangan menurut tiga zaman ini merupakan hukum yang tetap.

  • Zaman teologis

Zaman ini manusia percaya bahwa dibelakang gejala-gejala alam terdapat kuasa adikodrati yang mengatur fungsi dan gerak gejala tersebut.

Di sini orang-orang percaya bahwa mereka berada pada tingkatan yang lebih tinggi dari pada makhluk-makhluk insan biasa.

Pada zaman teologis ini dibagi menjadi tiga, yaitu animisme, politeisme, dan monoteisme.

  • Zaman metafisis

Pada zaman ini manusia hanya sebagai tujuan pergeseran dari tahap teologis. Sifat yang khas adalah kekuatan yang tadinya bersifat adi kodrati, diganti dengan kekuatan yang memiliki pengertian abstrak, yang diintegrasikan dengan alam.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Aceh 2004

  • Zaman positif

Ini dianggap Comte sebagai zaman tertinggi dari kehidupan manusia. Pada zaman ini, manusia membatasi diri dalam penyelidikannya pada fakta-fakta yang ada.

Atas dasar observassi dan menggunakan rasionya, manusia berusaha menteapkan relasi atau hubungan persamaan sesuai urutan yang terdapat antara fakta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com