Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Gigitan Ular

Kompas.com - 21/12/2019, 12:00 WIB
Arum Sutrisni Putri,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena munculnya ular kobra yang berbisa di sejumlah daerah di Indonesia saat memasuki musim penghujan pada akhir 2019 ini menggemparkan masyarakat.

Menanggapi fenomena tersebut, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat, mengaku telah menjadwalkan edukasi tentang ular dan penanganannya ke sejumlah komunitas bahkan perusahaan di Indonesia.

Edukasi selama bulan Desember tersebut dilakukan tidak hanya di wilayah Jabodetabek tetapi juga merambah kota lain seperti Yogyakarta, Semarang, Cirebon, Sidoarjo, Solo dan Klaten.

Yayasan Sioux Ular Indonesia sudah beraktivitas sejak 2003 sehingga telah siap dengan modul soal kesadaran tentang ular dan melakukan pelatihan bernama Snake Handling Training.

"Melalui snake awareness kami mengajak masyarakat peduli, mengenal karakter ular, waspada atau siaga dan tidak panik saat ketemu ular," ujar Aji saat dihubungi pada Kompas.com, Jumat (20/12/2019).

Baca juga: Hendak Shalat, Warga Temukan 31 Anak Ular Kobra Sembunyi di Lipatan Karpet Masjid

Sebagai lembaga swadaya masyarakat non-profit yang berkecimpung di dalam dunia konservasi ular, Yayasan Sioux Ular Indonesia tidak hanya mengajak masyarakat mengenal seluk beluk ular tapi juga berbagi pengetahuan terkait manajemen penanganan gigitan ular.

Berikut ini beberapa tips penanganan gigitan ular dari Yayasan Sioux Ular Indonesia:

Tetap tenang dan jangan panik

Jika digigit ular sebaiknya tetap tenang karena kepanikan tidak akan membuat keadaan menjadi lebih baik.

"Tidak semua gigitan ular berasal dari ular berbisa dan korban tidak harus selalu dibawa ke rumah sakit," kata Aji.

Kebanyakan orang yang tergigit ular akan panik sebab mengira telah tergigit ular berbisa. Padahal kepanikan justru akan menimbulkan kerugian yang lain.

Kepanikan justru menyebabkan racun bergerak masuk ke tubuh korban lebih cepat karena jatung berdetak lebih cepat.

Baca juga: Banyak Anak Bermain di Sekitar Lokasi Kemunculan Ular Kobra, Warga Cianjur Cemas

Periksa luka gigitan

Ular berbisa dan ular tidak berbisa memiliki gigi yang berbeda.

Ular berbisa memiliki dua taring panjang di depan mulutnya. Saat digigit ular berbisa, kedua taring ini akan meninggalkan bekas.

Gigitan ular tidak berbisa terlihat berbeda karena memiliki gigi berbeda dengan ular berbisa.

Ular yang tidak berbisa biasanya memiliki dua taring di bagian depan yang agak panjang dibanding gigi lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com