Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Tempe Lebih Mudah Dicerna daripada Kedelai?

KOMPAS.com – Tempe adalah produk bioteknologi konvensional yang berasal dari kacang kedelai. Namun, tahukah kamu bahwa tempe lebih mudah dicerna daripada kedelai yang merupakan bahan bakunya.

Mengapa tempe lebih mudah dicerna daripada kedelai? Berikut adalah penjelasannya!

Kedelai sulit dicerna karena memiliki tekstur yang keras, sehingga harus dimasak lama sebelum dimakan.

Menurut Kgs. Ahmd Roni dalam Pengaruh Penambahan Cairan Kulit dan Bonggol Nanas pada Proses Pembuatan Tempe (2013), kedelai juga mengandung antitripsin (zat anti gizi) yang menyebabkan protein dalam kedelai sulit untuk dicerna.

Adanya enzim pencernaan dari kapang

Tempe adalah produk bioteknologi konvensional dari kedelai yang difermentasi oleh kapang Rhizopus.

Pada dasarnya, kandungan karbohidrat, protein, dan lemak dalam tempe tidak jauh berbeda dengan yang ada dalam kedelai.

Namun menurut Nurita Puji Astuti dalam Sifat Organoleptik Tempe Kedelai yang Dibungkus Plastik Daun Pisang dan Daun Jati (2009), kapang tempe menghasilkan enzim pencernaan yang membuat karbohidrat, protein, dan lemak pada tempe lebih mudah dicerna oleh tubuh.

Sehingga, tempe lebih mudah dicerna daripada kedelai yang merupakan bahan bakunya.

Tempe mengalami fermentasi

Alasan selanjutnya mengapa tempe lebih mudah dicerna daripada kedelai adalah karena tempe mengalami fermentasi dalam proses pembuatannya.

Menurut Yenni Asbur dan Khairunnisyah dalam Tempe sebagai Antioksidan: Sebuah Telaah Pustaka (2021), fermentasi mengubah senyawa makromolekul kompleks yang terdapat pada kedelai (seperti karbohidrat, protein, dan lemak) menjadi senyawa yang lebih sederhana (seperti peptid, asam amino, asam lemak, dan monosakarida).

Artinya, fermentasi memecah makromolekul kedelai menjadi molekul yang leih sederhana dan mudah untuk diserap oleh tubuh.

https://www.kompas.com/skola/read/2024/01/18/200000269/mengapa-tempe-lebih-mudah-dicerna-daripada-kedelai-

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke