Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Struktur Naskah Lakon menurut Aristoteles

Struktur ini pertama kali di rumuskan oleh Aristoteles yang membagi menjadi lima bagian besar, yaitu:

Pemaparan

Struktur naskah lakon menurut Aristoteles yang pertama adalah pemaparan. 

Pemaparan berisi tentang keterangan-keterangan tokoh, masalah, tempat, waktu atau pengantar situasi awal lakon.

Pada bagian pemaparan ini juga mulai ditampilkan bagian-bagian yang mengarah pada terwujudnya tema.

Bagian-bagian tersebut dibungkus sedemikian rupa sehingga tidak tampak dengan jelas, tetapi penonton atau pembaca sudah bisa memperkirakan arah dan keseluruhan kejadian dalam lakon.

Dalam penyusunan pemaparan diharapkan sudah mengandung konflik atau yang mengarah pada konflik yang terjadi tetapi masih dalam keseimbangan lakon.

Penggawatan

Struktur naskah lakon menurut Aristoteles selanjutnya adalah penggawatan. 

Penggawatan adalah bagian yang menuliskan masalah dalam pemaparan sudah mulai terganggu oleh adanya permunculan masalah dan kepentingan.

Munculnya masalah ini akibat dari pemikiran-pemikiran peran atau aksi peran terhadap keinginannya.

Untuk pertama kalinya, peran antagonis bertemu dengan peran protagonis membangun konflik, akibat dari pertentangan antar peran tersebut.

Konflik ini dibangun dan dijalin dalam peristiwa yang semakin gawat sampai mencapai klimaks.

Jadi bagian penggawatan  sebenarnya bagian yang paling penting dari lakon, karena jika bagian penggawatan ini lemah, maka lakon secara keseluruhan akan terasa lemah.

Klimaks

Klimaks merupakan titik paling ujung dari perselisihan atau konflik antara peran protagonis dan peran antagonis.

Ketika pada titik ini, konflik sudah tidak bisa dibuat rumit lagi dan konflik harus diakhiri.

Dengan berakhirnya konflik, maka akan ada pihak yang dikalahkan atau dihancurkan, dan pihak mana yang harus dikalahkan, tergantung dari konsep dan visi seorang penulis Iakon.

Peleraian

Bagian peleraian ini berisi alternatif jawaban dari permasalahan konflik antara peran antagonis dan peran protagonis.

Bentuk alternatif dari jawaban ini tidak boleh diwujudkan secara nyata atau terbaca dengan mudah.

Peleraian juga tidak boleh dilakukan dengan tergesa- gesa, karena akan membuat klimaks yang dibuat menjadi tidak bermakna.

Peleraian seharusnya disusun dengan cermat dan tidak mengurangi ketercekaman yang terjadi pada klimaks, tetapi makin lama makin menurun.

Penyelesaian

Penyelesaian berisi tentang jawaban-jawaban yang menjadi permasalahan antara peran protagonis dan antagonis. Penyelesaian juga merupakan bagian akhir dari cerita.

Referensi:

  • Contessa, Emilla dan teman-teman. Perencanaan Pementasan Drama. 2020. Yogyakarta: Deepublish.
  • Meiliawati, Fithri. Pengantar Pendidikan Seni. 2023. Bandung: CV Feniks Muda Sejahtera.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/06/03/170000069/struktur-naskah-lakon-menurut-aristoteles

Terkini Lainnya

Apa Itu Personal Branding? Ini Penjelasannya ....

Apa Itu Personal Branding? Ini Penjelasannya ....

Skola
Cara Mengubah Warna Sel dan Warna Font

Cara Mengubah Warna Sel dan Warna Font

Skola
Contoh Komunikasi Intrapersonal, Apa Saja?

Contoh Komunikasi Intrapersonal, Apa Saja?

Skola
Lazim atau Lajim, Bagaimana Penulisannya yang Tepat?

Lazim atau Lajim, Bagaimana Penulisannya yang Tepat?

Skola
Wilayah Nodal: Pengertian dan Contohnya

Wilayah Nodal: Pengertian dan Contohnya

Skola
Apa Itu Penilaian Sumatif?

Apa Itu Penilaian Sumatif?

Skola
Mengenal Homophone, Kata Homofon dalam Bahasa Inggris

Mengenal Homophone, Kata Homofon dalam Bahasa Inggris

Skola
Kelompok Sosial dan Cara Bertingkah Laku dalam Kehidupan Sosial

Kelompok Sosial dan Cara Bertingkah Laku dalam Kehidupan Sosial

Skola
Mengenal Kalimat Deklaratif, Interogatif, dan Imperatif

Mengenal Kalimat Deklaratif, Interogatif, dan Imperatif

Skola
Peran Manusia dalam Kehidupan

Peran Manusia dalam Kehidupan

Skola
Morfem: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Morfem: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Skola
Hambatan dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Hambatan dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Skola
35 Contoh Kalimat Past Continuous Tense

35 Contoh Kalimat Past Continuous Tense

Skola
Nilai Filosofis Gunungan Wayang

Nilai Filosofis Gunungan Wayang

Skola
Clipping: Pemotongan Kata dalam Bahasa Inggris

Clipping: Pemotongan Kata dalam Bahasa Inggris

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke