Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Perbedaan Konflik dan Kekerasan

KOMPAS.com - Konflik dan kekerasan adalah dua hal yang berbeda, namun saling berkaitan. Keduanya merupakan bagian dari interaksi sosial yang bersifat merusak.

Realitanya, kekerasan dapat menyebabkan konflik. Begitu pula, konflik yang dapat menimbulkan kekerasan.

Tahukah kamu apa perbedaan konflik dan kekerasan?

Secara sederhana, konflik adalah perjuangan yang dilakukan beberapa pihak untuk mendapatkan hal-hal yang diinginkan.

Sementara kekerasan adalah tindakan yang sengaja dilakukan dengan tujuan menindas atau menekan kelompok yang lebih lemah.

Menurut Albertus Fenanlampir dalam buku Manajemen Konflik dalam Olahraga (2020), salah satu perbedaan konflik dan kekerasan adalah korbannya.

Dalam konflik, korban berasal dari kedua belah pihak yang berseteru. Sedangkan dalam kekerasan, korbannya datang dari pihak yang lebih lemah.

Perbedaan konflik dan kekerasan juga terletak pada sudut pandang terjadinya pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia).

Pelanggaran HAM dalam konflik dilakukan oleh kedua belah pihak. Sementara dalam kekerasan, pelanggarannya dilakukan oleh kelompok yang lebih kuat.

Bedanya konflik dan kekerasan juga bisa dilihat dari bentuk interaksinya.

Dikutip dari buku Penghantar Ringkas Sosiologi (2020) karya Elly M. Setiadi, konflik tidak mesti berujung pada kekerasan.

Namun, sebagian besar bentuk kekerasan yang dialami pihak tertentu, diakibatkan oleh konflik atau masalah.

Jika dilihat dari lama penyelesaiannya, konflik membutuhkan waktu lama. Sementara kekerasan, tidak butuh waktu lama.

Penyelesaian konflik harus menggunakan pihak ketiga yang netral. Sedangkan penyelesaian kasus kekerasan memakai peran pengadilan.

Kesimpulan mengenai perbedaan konflik dan kekerasan akan dijelaskan dapat tabel di bawah ini:

Konflik Kekerasan
Korban berasal dari kedua belah pihak Korban datang dari pihak yang lebih lemah
Pelanggaran HAM dilakukan oleh kedua belah pihak Pelanggaran HAM dilakukan oleh kelompok yang lebih kuat
Konflik tidak mesti berujung pada kekerasan Mayoritas kasus kekerasan diakibatkan oleh konflik
Penyelesaiannya butuh waktu lama Tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan masalahnya
Harus menggunakan mediator atau pihak ketiga yang netral. Memakai peran pengadilan untuk menyelesaikan kasus kekerasan.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/05/11/080000069/5-perbedaan-konflik-dan-kekerasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke