Untuk itu organ tubuh yang berkaitan langsung dengan pembentukan suara tersebut harus dilatih dengan baik.
Bagaimana cara melatih organ tubuh resonator dalam pembentukan suara? Berikut penjelasannya di bawah ini.
Peran organ resonator dalam pembentukan suara
Terdapat beberapa bentuk latihan yang bisa digunakan agar organ resonator tetap prima. Latihan-latihan itu meliputi:
Latihan intonasi
Latihan intonasi adalah latihan ketepatan penyajian pada tinggi rendahnya sebuah nada kalimat. Dalam latihan intonas meliputi:
Latihan artikulasi
Latihan intonasi adalah latihan cara berbicara atau melafalkan kata dan kalimat. Dalam latihan artikulasi meliputi:
Latihan pernapasan
Latihan pernapasan adalah latihan untuk menghasilkan peningkatan kapasitas paruparu agar dalam bernyanyi tidak kehabisan napas. Dalam latihan artikulasi meliputi:
Melakukan latihan pernapasan dengan membusungkan dada ketika menarik napas. Latihan ini sekaligus dapat memperkuat otot-otot di sekitar dada agar menjadi lentur.
Melakukan pernapasan dengan menarik napas mengangkat bahu untuk mengisi paru-paru.
Cara seperti ini tidak baik karena napas yang dihasilkan dangkal atau udara yang terhirup minim sehingga kalimat yang diucapkan seringkali terputus-putus.
Pernapasan diafragma lazim disebut pernapasan rongga perut. Latihannya dengan melakukan pernapasanmengembangkan rongga perut atau diafragma. Cara ini merupakan pernapasan yang optimal untuk bernyanyi.
Frasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar dalam bernyanyi. Dengan frasering yang benar, pesan dan maksud lagu akan mudah dimengerti oleh pendengar.
Referensi:
https://www.kompas.com/skola/read/2023/05/08/170000669/peran-organ-resonator-dalam-pembentukan-suara