Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hormon Penyebab Kantuk

KOMPAS.com – Hormon memengaruhi kerja tubuh manusia dimulai dari metabolisme, homeostatis, perkembangan jaringan, hingga tidur. Tahukah kamu, ada hormon yang menyebabkan kantuk?

Hormon penyebab kantuk adalah melatonin dan serotonin. Berikut adalah penjelasannya!

Melatonin

Melatonin adalah hormon utama yang menyebabkan kantuk. Dilansir dari Biology LibreTexts, melatonin adalah hormon yang berasal dari asam amino trptofan dan disekresikan oleh kelenjar pineal.

Melatonin bertanggung jawab mengatur siklus bangun dan tidur tubuh yang berkaitan dengan kegelapan.

Dilansir dari National Center for Complementary and Intergrative Health, melatonin diproduksi otak sebagai respons terhadap kegelapan.

Ketika malam hari tidak dan lingkungan menjadi gelap, otak akan memperintahkan produksi melatonin dan mensekresikannya melalui kelenjar pineal.

Melatonin kemudian akan menybebkan kantuk dan menurunkan kewaspadaan. Hal tersebut akan membuat tubuh makin mengantuk dan perlahan tidur.

Adapun, keberadaan cahaya menghambat proses pembentukan melatonin. Sehingga, tubuh tidak mengantuk dan tetap waspada.

Inilah alasan mengapa seseorang merasa sulit tidur dalam kondisi terang dan juga saat berpergian dalam perbedaan waktu yang besar (jetlag).

Serotonin

Serotonin adalah hormon dan neutrotransmitter yang mengatur siklus tidur dan bangun.

Dilansir dari Healthline, akumulasi serotonin pada nukleus raphe dorsal dari waktu ke waktu dapat membuat seseorang tertidur.

Inilah mengapa serotonin disebut sebagai hormon penyebab kantuk. Serotonin juga membantu menjaga seseorang tetap dalam keadaan tidur ataupun tetap dalam keadaan bangun (agar tidak tidur).

Kerja serotonin dipengaruhi oleh berbagai faktor dan rangsangan. Adapun, serotonin berperan sebagai prekusor atau bahan untuk menghasilkan melatonin.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/03/16/190000369/hormon-penyebab-kantuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke