KOMPAS.com - Aliran yang menyatakan bahwa pengetahuan terbentuk dari pengalaman adalah empirisme.
Dalam konteks sosiologi, empirisme menjelaskan bahwa pengetahuan dan ilmu yang dimiliki manusia terbentuk dari pengalamannya di lingkungan sosial.
Pengertian empirisme
Menurut Himawan Putranta dalam buku Perkembangan Filsafat Abad Modern (2017), kata "empirisme" berasal dari bahasa Yunani, emperia berarti pengalaman.
Jika menilik konteks etimologinya, pengalaman yang dimaksud dalam empirisme berkaitan dengan apa yang ditangkap pancaindra, seperti mata dan kulit.
Dikutip dari buku Filsafat Ilmu dan Logika (2019) karya Waston, para penggagas dan pendukung teori empirisme meyakini bahwa pengalaman adalah segalanya.
Artinya semua pengetahuan yang dimiliki manusia saat ini hanya bisa diperoleh lewat pengalaman konkret, di mana penalaran yang bersifat rasional tidak diakui.
Empirisme berkembang di Inggris, dan mulai dominan sejak abad ke-17. Adapun tokoh pendukung empirisme, antara lain:
Contoh empirisme
Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa melihat bahwa fokus utama empirisme terletak pada pengalaman pancaindra untuk mempelajari dan mencari pengalaman.
Berikut beberapa contoh empirisme:
https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/11/090000469/empirisme--pengertian-dan-contohnya