Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teori Male Gaze, Penyebab Diskriminasi Perempuan dalam Film

KOMPAS.com - Ketika kamu menonton film, apakah kamu pernah menyadari betapa banyaknya adegan di film yang menunjukkan bidikan close up perempuan dari atas bahu laki-laki, angle yang fokus pada tubh perempuan, atau adegan yang memperlihatkan laki-laki sedang mengatai perempuan? 

Ternyata hal tersebut merupakan salah satu diskriminasi yang dihadapi perempuan di industri film. Hal tersebut berkaitan dengan obyektifikasi perempuan, di mana tubuh perempuan diperlakukan seperti obyek yang bisa "dinikmati" melalui pandangan.

Pandangan ini disebut dengan teori tatapan pria atau male gaze.

Pengertian teori male gaze

Dikutip dari buku Feminism: From The Male Gaze (2016) oleh Jw Witnessing Supplies, tatapan pria atau male gaze adalah kondisi di mana perempuan di media dilihat berdasarkan sudut pandang laki-laki.

Dari perspektif feminis, teori ini dilihat dengan tiga caram yaitu bagaiman alaki-laki memandang perempuan, bagaiman aperempuan memandang diri sendiri, dan bagaimana perempuan memandang perempuan lain. 

Tepri male gaze menggambarkan bahwa perempuan sebagai pembawa makna dan bukan pembuat makna sebagai obyek yang pasif. 

Tatapan pria ini dipicu oleh industri film karena kuatnya pengaruh patriarki yang masih tidak menghormati perempuan dan bagaimana mereka masih memandang perempuan sebagai obyek.

Contoh male gaze ini adalah:

Dampak male gaze

Beberapa dampak dari male gaze terhadap perempuan yang dirangkum dari situs Westminster Academic, seperti: 

  • Menimbulkan banyaknya rasa tidak puas terhadap tubuh sendiri
  • Memiliki kecemasan (anxiety) mengenai fisik sendiri
  • Distorsi akan persepsi bentuk tubuh sendiri

Male gaze ini menimbulkan banyaknya fokus kepada tubuh aktris (pemeran perempuan) dan bukan ke arah talenta akting yang dimiliki oleh aktris tersebut. Selain itu, male gaze juga banyak menimbulkan seksisme.

Salah satu contoh aktris yang mendapat banyak pertanyaan seksis adalah Scarlett Johansson, seperti: 

  • Apakah kamu memakai underwear (celana dalam) dalam film Black Widow?
  • Diet makanan apa yang kamu jalani selama kamu menjalani film Black Widow? (sementara aktor lain tidak ditanya tentang diet yang mereka jalani)
  • Karakter kamu, Black Widow, adalah karakter yang ditulis sebagai karakter yang paling seksi di film Black Widow. (sementara Chris Hemsworth tidak dianggap sebagai karakter seksi dan hanya fokus kepada obyektifikasi tubuh Scarlett)

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang tidak sopan dan menunjukkan adanya ketidakadilan terhadap banyaknya fokus kepada tubuh perempuan sementara tubuh pria tidak banyak didiskusikan.

Oleh karena itu, male gaze atau tatapan pria ini menyebabkan banyaknya konflik di masyarakat mengenai persepsi tubuh perempuan dan hanya memandang tubuh perempuan sebagai obyek untuk memuaskan hasrat laki-laki.

https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/22/150000969/teori-male-gaze-penyebab-diskriminasi-perempuan-dalam-film

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke