Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dari Mana Patung Asmat Berasal?

KOMPAS.com - Patung Asmat berasal dari Papua. Karya seni rupa ini dibuat oleh suku Asmat, salah satu suku penduduk asli di Papua.

Suku Asmat memang sudah dikenal dengan hasil karya ukirannya yang sangat unik dan tergolong rumit. Tiap hasil karya ukiran tersebut selalu punya makna tersendiri bagi suku Asmat.

Terbuat dari apakah patung Asmat?

Patung Asmat terbuat dari bahan kayu keras supaya hasil ukirannya kuat dan kokoh. Namun, biasanya kayu bakau lebih sering dipilih dan digunakan untuk membuat patung ini.

Menurut Pram dalam buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya (2013), suku Asmat menggunakan peralatan tradisional untuk membuat hasil karya ukirannya, seperti kapak batu dan gigi atau tulang hewan.

Proses pembuatan patung Asmat

Proses pembuatan patung Asmat diawali dengan memotong dan membentuk kayu sesuai bentuk yang diinginkan, menggunakan kapak batu. Setelah itu, suku Asmat menggunakan taring babi atau gigi ikan untuk menghaluskan permukaan kayu yang telah dibentuk.

Dalam pembuatan ukiran, suku Asmat sering menggunakan warna merah, hitam, dan putih untuk pewarnaannya. Bagi mereka, warna merah melambangkan daging, hitam melambangkan warna kulit suku Asmat, dan putih melambangkan tulang.

Motif ukiran patung Asmat

Dikutip dari jurnal Keunikan Acara Adat Bakar Batu dan Noken sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Masyarakat di Papua (2018) karya Erina Elas, motif ukiran yang sering digunakan dalam pembuatan patung Asmat sering kali terinspirasi dari nenek moyang suku Asmat.

Namun, beberapa motif ukiran lainnya ada yang berbentuk perahu atau wuramon, yang dipercayai sebagai simbol perahu arwah yang membawa nenek moyang suku Asmat di alam kematian.

Bagi suku Asmat, seni ukiran kayu yang dilakukan secara turun temurun, seperti pembuatan patung Asmat, merupakan cara mereka untuk mengenang arwah leluhur atau nenek moyangnya.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/17/130000569/dari-mana-patung-asmat-berasal-

Terkini Lainnya

Ateges Tanpa Basa Jawa

Ateges Tanpa Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Skola
Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Skola
4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

Skola
Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

Skola
Cerita Legendha Basa Jawa

Cerita Legendha Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Skola
Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Skola
Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Skola
Warnanipun Ukara Basa Jawa

Warnanipun Ukara Basa Jawa

Skola
30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

Skola
Teori Morfologi (Widya Tembung) Bahasa Jawa

Teori Morfologi (Widya Tembung) Bahasa Jawa

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke