Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Struktur Organisasi Matriks: Pengertian, Ciri, Kelebihan, dan Kelemahan

KOMPAS.com - Dalam suatu organisasi baik berupa perusahaan, lembaga, maupun instantsi, dibutuhkan pengaturan sumber daya manusia yang dimiliki.

Pengaturan SDM dalam suatu organisasi disebut sebagai struktur organisasi. Struktur organisasi bertujuan untuk menyelaraskan bagian-bagian organisasi untuk mencapai kinerja yang maksimal.

Salah satu jenis struktur organisasi yang sering diterpkan dalam organisasi adalah struktur organisasi matriks.

Dilansir dari Study, struktur organisasi matriks adalah struktur perusahaan di mana hubungan pelaporan ditetapkan sebagai grid atau matriks daripada hirarki tradisional.

Struktur organisasi matriks atau dikenal dengan struktur organisasi proyek adalah gabungan struktur organisasi fungsional dan struktur organisasi divisional.

Di mana para manajer proyek memiliki kekuasaan yang sejajar dan pegawai harus mengerjakan tugas organisasi yang diperintahkan kepadanya.

Ciri-ciri struktur organisasi matriks

Ciri-ciri organisasi matriks daoat dilihat sebagai berikut:

  • Pimpinan adalah posisi tertinggi pada organisasi
  • Tidak menekankan pada struktur hierarki
  • Manajer proyek memiliki kewenangan setara secara horizontal
  • Adanya rantai komando ganda di mana anak buah memiliki lebih dari satu manajer proyek
  • Adanya pelaporan ganda, di mana anak buah melapor pada manajer proyek dan pimpinan fungsional

Kelebihan struktur organisasi matriks

Kelebihan dari sturktur organisasi ini, yaitu:

  • Sumber daya digunakan secara efisien

Sumber daya berupa tenaga kerja maupun peralatan digunakan secara bersamaan dalam organisasi. Hal tersebut membuat sumber daya dapat dimanfaatkan secara efisien, tidak ada yang tidak digunakan, dan juga menekan pengeluaran biaya.

  • Komunikasi yang berjalan baik dan lancar

Struktur organisasi matriks membangun sistem komunikasi yang baik antar anggotanya. Di mana departemen atau bagian-bagian organisasi dapat berkomunikasi dan berkolaborasi dengan bebas dalam organisasi.

Kewenangan manajer proyek yang horizontal membuat interaksi antar unit fungsional berjalan lebih cepat dan masalah yang terjadi dalam organisasipun lebih cepat diselesaikan.

  • Tata kelola yang kuat

Atruktur organisasi matrik memberikan tata kelola yang kuat pada organisasi. Dilansir dari SHRM, hal tersebut dikarenakan visibilitas yang lebih tnggi dan kontrol yang lebih besar di perusahaan.

Dengan visibilitas yang tinggi, respon terhadap suatu sistem dalam organisasi akan timbul secara serentak dan mudah dianalis pengaruhnya.

Visibilitas yang tinggi juga membuat perusahanan lebih terkendali di mana akan sulit melakukan korupsi atau penyelewengan kekuasaan.

Sehingga struktur organisasi matriks cocok untuk perusahaan besar dan kompleks yang ingin mengembangkan perusahaan ke skala yang lebih besar bahkan multinasional.

  • Meningkatkan motivasi anggota

Dilansir dari Study, struktur organisasi matriks membuat anggotanya harus bekerja secara mandiri dan melakukan manajemen diri antara atasan-atasan mereka yang saling bersaing.

Hal tersebut dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk mengembangkan kinerja dan profesionalitasnya.

Kelemahan struktur organisasi matriks

Beberapa kelemahan struktur organisasi matriks adalah:

  • Perebutan kekuasaan

Kedudukan manajer proyek yang horizontal dalam struktur organisasi matriks menggiring perebutan kekuasaan.

Dilansir dari Harvard Business Review, dalam matriks bagaimanapun perebutan kekuasaan tidak bisa dihindari karena batas wewenang dan tanggung jawab tumpang tindih mendorong orang untuk memaksimalkan keuntungan mereka sendiri.

Hal tersebut memberikan peluang pada satu depertemen untuk mengabaikan kewajibannya, sebagai gantinya departemen lain kemungkinan bekerja untuk menggantikannya.

  • Munculnya dualisme kepemimpinan

Dalam struktur organisasi matriks tidak dapat dihindari adanya dualism kepemimpinan. Satu departemen akan merasa kesulitan dalam pengambilan keputusan, sehingga koordinasi besar-besaran harus selalu dilakukan. Hal tersebut jelas membuang lebih banyak waktu untuk mengambil suatu keputusan.

  • Kebingungan otoritas

Kesetaraan manajer proyek secara horizontal menimbulkan kebingungan otoritas. Dapat terjadi kebingungan tentang siapa penanggung jawab, siapa penyelia, pada siapa saja anggota harus melapor, dan juga kemungkinan besar para manajer yang menentang keputusan satu sama lain.

  • Tekanan yang besar terhadap anggota

Para manajer proyek yang bertentangan satu sama lain dapat menimbulkan kebingungan pada unit fungsional dasar organisasi yaitu anggota.

Perbedaan pendapat dan tugas ganda yang diberikan para manajer proyek dapat memberikan tekanan yang besar bagi anggota.

Belum lagi para manajer tidak mau mengalah satu sama lain, membuat anggota organisasi semakin merasa tertekan dan kebingungan.

  • Rentan terhadap krisis ekonomi

Sulitnya mengambil keputusan membuat struktur organisasi matrik lebih rentan terhadap krisis ekonomi. Hal ini dikarenakan manajer proyek tidak dapat bertindak cepat karena harus mempertimbangkan spektrum opini yang banyak.

Ditambah lagi pada awal berjalannya struktur organisasi matriks, akan terjadi biaya manajerial ganda.

Hal tersebut karena satu proyek dikerjakan secara bersamaan oleh lebih dari satu manajer, mengeluarkan biaya yang lebih besar.

Namun seiring dengan matangnya struktur, pengeluaran tersebut akan semakin menipis dan berubah menjadi keuntungan ekonomi.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/25/092444669/struktur-organisasi-matriks-pengertian-ciri-kelebihan-dan-kelemahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke