Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Krisis Yaman (1992)

KOMPAS.com - Republik Yaman adalah unifikasi (penyatuan) antara Yaman Utara dan Yaman Selatan pada tahun 1990. Pasca unifikasi, Yaman dilanda konflik dan krisis yang berlangsung hingga sekarang.

Krisis Yaman secara kronologis dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebelum fenomena Arab Spring dan setelah Arab Spring. Arab Spring merupakan gelombang gerakan revolusioner yang pertama kali dikenal di Tunisia pada Desember 2010.

Fenomena Arab Spring pada perkembangannya memperburuk kondisi krisis di Yaman pada sekitar tahun 2011.

Krisis Yaman sebelum Arab Spring

Dalam jurnal Balance of Power dalam Intervensi Arab Saudi pada Konflik Yaman (2020) karya Ahmad Naufal Farras, krisis Yaman berawal dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1992.

Krisis ekonomi tersebut menimbulkan konflik antara Ali Abdullah Saleh (Presiden Yaman Utara) dan Ali Salem al-Beidh (Presiden Yaman Selatan).

Konflik pada tahun 1992 dimenangkan oleh Ali Abdullah Saleh. Kekalahan tersebut memaksa Ali Salem al-Beidh untuk keluar dari ibukota Sana’a dan menuju ke Aden di kawasan selatan Yaman.

Pada tahun 1994, terjadi perang saudara di kawasan Yaman Utara. Perang saudara ini melibatkan golongan pro serikat utara dan golongan separatis sosialis Yaman Selatan bernama Al-Houthi.

Al-Houthi menentang sikap pemerintah Yaman yang pro dengan negara-negara Barat seperti Inggris dan Amerika Serikat. Selain itu, pemimpin Al-Houthi bernama Badruddin al Hutsi menuduh presiden Ali Abdullah Saleh melakukan korupsi dengan skala yang masif.

Pada perkembangannya, Al-Houthi mendapatkan dukungan dari Iran untuk melakukan gerakan revolusi di Yaman.

Krisis Yaman setelah Arab Spring

Pasca krisis ekonomi dan anjloknya harga minyak dunia, Yaman dihadapkan dengan peristiwa Arab Spring.

Pada tahun 2011, terjadi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh masyarakat Yaman untuk menjatuhkan presiden Ali Abdullah Saleh yang telah berkuasa lebih dari 33 tahun.

Para demonstran menganggap rezim Ali Abdullah Saleh telah melakukan praktik korupsi yang mengakibatkan negara pada kondisi krisis. Demonstrasi ini digerakan oleh Al-Houthi dengan dukungan dari Iran.

Pemerintah Yaman menanggapi demonstrasi dengan tindakan represif. Militer Yaman melakukan penembakan kepada demonstran yang menimbulkan 50 korban jiwa.

Setelah peristiwa penembakan, kondisi di Yaman semakin tidak menentu. Akhirnya pada tahun 2012, Ali Abdul Saleh mengundurkan diri sebagai presiden dan digantikan oleh Mansour Hadi. Pasca pengunduran diri, krisis Yaman masih tetap berlangsung hingga sekarang.

Dampak krisis Yaman

Dampak krisis Yaman sangat terasa di kalangan masyarakat Yaman dan dunia Internasional. Dalam website resmi United Nations Human Rights, terdapat beberapa dampak krisis Yaman, sebagai berikut: 

  • Negara-negara Arab khawatir gerakan revolusioner di Yaman menyebar dan menimbulkan krisis politik skala besar.
  • Masyarakat Yaman dilanda permasalahan ekonomi dan sosial yang berlarut-larut.
  • Kematian masyarakat sipil Yaman yang berjumlah lebih dari 6.500 orang.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/02/141340169/sejarah-krisis-yaman-1992

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke