KOMPAS.com - Dilansir dari Sears and Zemansky's University Physics oleh Young dan Freedman tahun 2002, setiap pengukuran meskipun telah dilakukan dengan sangat teliti, pasti akan memiliki ketidakpastian.
Ketidakpastian tersebut disebut sebagai ketidakpastian dalam pengukuran.
Sebagai contoh saat kita melakukan pengukuran ketebalan sebuah buku tulis dengan menggunakan penggaris. Hasil pengukuran hanya dapat diketahui sampai pada skala terkecil 1 mm, dimisalnya diperoleh ketebalan 5 mm.
Berbeda halnya dengan saat kita melakukan pengukuran dengan mikrometer sekrup yang memiliki skala terkecil 0,01 mm, misalnya diperoleh ketebalan 5,3 mm.
Dari uraian di atas kita dapat memastikan bahwa pengukuran dengan penggaris memiliki ketidakpastian yang lebih besar dari pengukuran dengan mikrometer sekrup, sebagai akibat dari tingkat ketelitian alat ukur.
Beberapa penyebab ketidakpastian dalam pengukuran, yaitu:
Pengukuran yang baik memiliki hasil yang akurat dan presisi. Akurat berbicara mengenai ketepatan, sedangkan presisi merupakan ketelitian.
Untuk mendapatkan nilai yang akurat dan presisi, maka dilakukan besar ketidakpastian dalam pengukuran suatu objek. Pengukuran ketidakpastian ini terdiri dari ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan pada pengukuran berulang.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/26/144403169/ketidakpastian-dalam-pengukuran