KOMPAS.com - Cerita rakyat adalah tradisi kesusastraan lisan, salah satunya yaitu hikayat. Berikut ini cara mengembangkan cerita rakyat ke dalam bentuk cerpen (cerita pendek):
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerita rakyat adalah cerita dari zaman dahulu yang hidup di kalangan rakyat dan diwariskan secara lisan.
Mengutip Folklore Indonesia (1984) karya James Danandjaja, cerita rakyat didefinisikan sebagai kesusastraan dari rakyat, yang penyebarannya pada umumnya melalui tutur kata atau lisan.
Cerita rakyat sendiri berkembang dengan cara yang berbeda dari sastra yang dikembangkan orang-orang di lingkaran kerajaan.
Zaman dahulu, budaya feodal begitu kuat sehingga akses terhadap bacaan dan kesusastraan hanya dapat diperoleh sebagian orang.
Rakyat memiliki caranya sendiri untuk mendapatkan hiburan. Mereka menyebarkan cerita secara lisan, baik itu dongeng maupun hikayat.
Pengarang cerita rakyat tidak diketahui, karena kisahnya menyebar dari mulut ke mulut, dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Usia cerita rakyat bisa mencapai ratusan bahkan ribuan tahun. Tetapi yang menakjubkan adalah cerita-cerita tersebut masih bertahan sampai sekarang.
Semasa kecil, kita pasti akrab dengan dongeng Si Kancil, Bawang Merah Bawang Putih, Malin Kundang, Timun Mas, dan lainnya.
Cerita-cerita tersebut merupakan cerita rakyat. Cerita yang sama yang didengar oleh nenek moyang kita. Cerita tersebut sederhana namun menyimpan amanat yang mendalam.
Meski dikembangkan secara lisan, bukan berarti cerita rakyat tidak dapat dituangkan dalam bentuk sastra tulis. Kita bisa menuliskan cerita rakyat yang kita dengar dalam bentuk cerpen.
Dikutip dari Menulis Kreatif Sastra (2014) karya Andri Wicaksono, cerpen diartikan sebagai suatu cerita fiksi berbentuk prosa yang singkat dan pendek yang unsur ceritanya terpusat pada suatu peristiwa pokok.
Tahap mengembangkan cerita rakyat menjadi cerpen dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/25/221008069/cara-mengembangkan-cerita-rakyat-ke-dalam-bentuk-cerpen