Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Lembaga Eijkman

KOMPAS.com - Eijkman Institute atau Lembaga Eijkman adalah salah satu lembaga penelitian paling bergengsi dan diakui secara internasional yang pernah berdiri di Indonesia.

Sejarah Lembaga Eijkman

Dilansir dari situs resmi Eijkman Institute, lembaga tersebut menjadi tempat lahir Ilmu Vitamin dan Kedokteran Tropis. Bermula dari yayasan pada 1888 sebagai Laboratorium Penelitian untuk Patologi dan Bakteriologi.

Lembaga Eijkman adalah lembaga penelitian yang diperbarui, nirlaba, yang didanai pemerintah yang melakukan penelitian dasar dalam biologi molekuler medis dan bioteknologi.

Misi utama Lembaga Eijkman adalah untuk memajukan penelitian dasar dan terapan terkait dengan biologi molekuler di Indonesia.

Lembaga Eijkman fokus pada biomedis, keanekaragaman hayati, bioteknologi dan biosekuriti, serta menerjemahkan temuan-temuan penelitian untuk kepentingan masyarakat Indonesia.

Lembaga Eijkman berada di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) Indonesia.

Lembaga Eijkman berada di Jakarta Pusat. Nama tersebut berasal dari Christiaan Eijkman, nama seorang ilmuwan pemenang Nobel kelahiran Belanda.

Christian Eijkman adalah direktur pertama Lembaga Eijkman yang melakukan sebagian besar pekerjaan awalnya yang menghasilkan penemuan hebat yaitu hubungan antara kekurangan vitamin B1 dan penyakit beri-beri.

Sebagai pengakuan atas karya mendasarnya yang menjadi dasar konsep vitamin modern, Eijkman memenangkan Hadiah Nobel pada 1929.

Laboratorium penelitian lalu ditunjuk sebagai Laboratorium Medis Pusat. Pada peringatan 50 tahun pendirian menjadi Eijkman Institute.

Pada puncaknya di awal abad lalu, Institut Eijkman terkenal di dunia sebagai pusat pengobatan tropis. Tetapi ditutup pada 1960-an di tengah kesulitan ekonomi akibat perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Lembaga Eijkman lahir kembali

Lembaga Eijkman telah dibuka kembali sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak Indonesia akan sebuah lembaga penelitian biomedis dengan memanfaatkan pertumbuhan besar pengetahuan dan perkembangan teknologi dalam biologi sel molekuler.

Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia berinisiatif menghidupkan kembali Lembaga Eijkman sebagai lembaga penelitian bertaraf internasional dalam biologi sel molekuler.

Presiden Indonesia mengesahkan Lembaga Eijkman pada peringatan 100 tahun penemuan Christiaan Eijkman tentang kekurangan vitamin B1 sebagai penyebab beri-beri pada Desember 1990.

Lembaga Biologi Molekular Eijkman secara resmi muncul pada Juli 1992 dan mulai operasi pada April 1993. Pelantikan secara resmi oleh Presiden Soeharto pada 19 September 1995.

Kontribusi Lembaga Eijkman

Sebagai lembaga penelitian biologi sel molekuler, Lembaga Eijkman berfokus pada masalah genetika manusia dan medis, penyakit infeksi tropis dan rekayasa biomolekuler.

Lembaga ini bertujuan menyatukan sejumlah besar ilmuwan kritis dengan berbagai keahlian yang penting untuk keberhasilan dalam penelitian biomedis dan bioteknologi modern.

Lembaga Eijkman telah menghasilkan kolaborasi ilmiah internasional dengan berbagai universitas atau lembaga dari negara-negara lain seperti Australia dan Belanda.

Lembaga Eijkman telah memberikan kontribusi terhadap berbagai macam kejadian di Indonesia antara lain:

  • Identifikasi pelaku bom bunuh diri pada kasus terorisme
  • Diagnosis penyakit menular yang bar muncul seperti flu burung
  • Membuka posko informasi virus corona (COVID-19)

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/17/190000869/sejarah-lembaga-eijkman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke