Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tahukah Kamu, Mengapa Black Box Berwarna Oranye?

Black box merupakan benda yang paling dicari saat terjadi kecelakaan pesawat.

Meski bernama black box. Tapi tidak berwarna hitam, melainkan berwarna oranye.

Tahukah kamu kenapa black box berwarna oranye?

Warna black box

Walaupun dinamakam black box atau kotak hitam, namun warnanya bukan hitam melainkan berwarna jingga (oranye).

Dikutip National Geographic, dengan warna oranye yang terang untuk mendapat menarik perhatian.

Sehingga memudahkan pencarian petugas saat terjadi kecelakaan pesawat. Jika berwarna hitam tentu akan menyulitkan petugas.

Penempatan black box dilakukan sedemikian rupa, sehingga mudah ditemukan. Umumnya black box terdapat dua unit yang diletakkan pada bagian depan pesawat dan ekor pesawat.

Di mana itu diyakini bagian pesawat yang tetap utuh ketika terjadi kecelakaan.

Penamaan black box pertama diberikan oleh seorang wartawan pada 1958. Di mana menemukan kotak hangus berwarna hitam pada kecelakaan pesawat.

Padahal warnanya bukan hitam tapi dicat warna oranye. Sehingga nama black box atau kotak hitam dikenal hingga sekarang.

Black box sebenarnya berupa tabung dengan ukuran tidakk besar. Tabung tersebut mampu menahan bantingan dari ketinggian, kedap air hingga kedalaman 6.000 meter.

Bahkan mampu bertahan dalam suhu panas di atas 1.000 derajat celcius selama sedikitnya 30 menit. Tidak mudah rusak walaupun terbanting dan terbakar.

Arti black box

Black box atau kotak hitam memiliki peran cukup penting dalam dunia penerbangan.

Karena back box berfungsi untuk merekam semua data dan aktivitas di dalam pesawat saat penerbangan.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), black box merupakan perekam penerbangan. Di mana instrumen yang mencatat kinerja dan kondisi pesawat dalam penerbangan.

Dalam pesawat komersial diwajibkan adanya black box. Itu dipakai sebagai analisis kecelakaan atau kejadian pada pesawat.

Perekam penerbangan sebenarnya terdiri dari dua perangkat fungsional, perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR).

FDR berfungsi mencatat hal-hal mengenai dengan operasi dan karakteristik pesawat, seperti kecepatan udara, ketinggian arah, posisi kontrol pilot, kondisi cuaca selama penerbangan.

Selain itu juga pembacaan instrumen individu dan kondisi lingkungan internal di dalam pesawat.

Sementara CVR berfungsi merekam semua komunikasi di dalam kokpit antara anggora kru di dalam kokpit pesawat maupun dengan Air Traffic Controller (ATC) atau Pemandu Lalu Lintas Udara.

Sejarah black box

Perekam penerbangan sudah ada sejak awal penerbangan berawak. Pada 1903, Wrighat bersaudara, yakni Orville Wright dan Wilbur Wright perancang pesawat terbang telah memasang perangkat perangkat untuk mencatat parameter seperti rotasi baling-baling dan kecepatan udara.

Seiring perkembangan penerbangan sipil pada masa sebelum Perang Dunia II, perekam penerbangan yang dapat bertahan menjadi alat yang berharga dalam menganalisis bencana penerbangan dan berkontribusi pada desain pesawat yang lebih aman.

Perekam yang benar-benar dapat digunakan yang memiliki kemungkinan selamat dari kecelakaan pesawat tidak diproduksi sampai beberapa tahun setelah perang.

Black box pertama kali diciptakan pada 1950 oleh David Warren. Pembuatan black box dilatar belakangi kecelakaan pesawat yang merenggut nyawa ayahnya.

Awalnya perangkat yang dibuat ARL Flight Memori Unit bukan black box. Pada 1956, prototipe black box pertama muncul.

Para ahli penerbangan menyebut kotak hitam dengan sebutan electronic flight data recorders.

Pada 1960-an, FDR dan CVR yang dilindungi kecelakaan menjadi wajib bagi pesawat terbang di seluruh dunia.

Sebagian besar perekam penerbangan menggunakan pita magnetik. Kemudian pada 1990-an kemajuan besar datang dengan munculnya perangkat memori solid-state.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/14/100000569/tahukah-kamu-mengapa-black-box-berwarna-oranye

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke