Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Sumpit, Asal-usulnya hingga Menjadi Ikon Kuliner Asia

KOMPAS.com - Piranti sumpit sudah lekat dengan masakan dan kuliner di Tiongkok, Jepang, dan Korea. Sumpit terbuat dari berbagai material, seperti bambu, kayu, logam, hingga plastik.

Dilansir dari National Geographic, Tsung Dao Lee peraih hadiah Nobel bidang fisika tahun 1957, menyatakan sumpit menjadi perpanjangan jari-jari manusia. Dua batang sumpit cocok digunakan sebagai daya ungkit.

Sejarah singkat

Sumpit berasal dari Tiongkok dan diduga sudah ada sejak zaman Neolitik atau 5.000 tahun Sebelum Masehi.

Hal tersebut berawal dari temuan arkeologi, di mana terdapat 20 jenis sumpit dengan berbagai ukuran. Yaitu panjang 9-18 sentimeter dengan diameter 1,3-0,9 sentimeter.

Sumpit temuan tersebut terbuat dari tulang binatang dan ditemukan di daerah Gaoyu, Provinsi Jiangsu.

Menurut legenda, sumpit kayu pertama kali dibuat oleh Da Yu pendiri Dinasti Cia pada 2011-1600 Sebelum Masehi.

Saat sedang menghadapi banjir, dirinya mematahkan ranting dan menjadikannya sebagai alat makan.

Kisah lainnya pada masa Dinasti Shang 1105-1046 SM. Raja Zhou menggunakan sumpit dari gading untuk menyantap makanan. Selain itu, sumpit gading juga sebagai gambaran gaya hidup mewah.

Semenjak itu sumpit menjadi alat makan yang penting. Hal ini karena mulai banyak makanan berbahan dasar tepung, seperti mie, dimsum, dan kue dadar.

Sumpit dalam bahasa China klasik tercatat dengan sebutan zhu. Terdiri dari bambu dan memiliki karakter membantu. Sehingga sumpit identik terbuat dari bambu.

Dalam kebudayaan China, sumpit tidak hanya digunakan sebagai alat makan semata, melainkan juga simbol budaya.

Sumpit juga dijadikan sebagai hadiah pernikahan, tanda cinta pasangan, dan harapan bahagia bagi pengantin.

Menyebar ke Asia

Penggunaan sumpit akhirnya menyebar luas di daratan China sejak masa Dinasti Song abad 14.

Sumpit digunakan dalam berbagai kesempatan jamuan dan makan sehari-hari. Bahkan, sudah menjadi bagian penting dalam budaya tradisi komunal makan meja bundar.

Pada abad ke-7 sumpit mulai digunakan penduduk Jepang dan menyebar di masyarakat Korea.

Perbedaan sumpit China, Korea dan Jepang

Diambil dari Kompas.com, meski sumpit terlihat sama ternyata ada perbedaan sumpit dari ketiga negara tersebut.

  • Sumpit China

Sumpit dengan bentuk panjang dan persegi panjang. Namun, ada juga yang berbentuk bulat. Memiliki nama lain kuazi.

Ujung sumpit biasanya tumpul dan terbuat dari bambu. Dengan perkembangan zaman, material untuk membuat sumpit mulai dari kayu, plastik, hingga logam.

Sumpit dengan bahan tertentu digunakan untuk makanan yang tertentu juga. Misalnya sumpit bambu untuk makanan panas dan berkuah.

Dibandingkan dengan dua negara lain, sumpit China memiliki ukuran yang lebih panjang. Selain itu juga lebih tebal.

Sumpit yang lebih panjang akan memudahkan orang untuk mengambil makanan yang dihidangkan di tengah meja.

  • Sumpit Jepang

Sumpit Jepang memiliki nama lain hashi atau otemoto. Memiliki ukuran paling pendek dibandingkan China dan Korea. Hal ini karena orang Jepang biasa makan dekat dengan mangkuk.

Jarak mangkuk dan mulut yang dekat tidak membutuhkan sumpit panjang. Sedangkan sumpit panjang hanya digunakan untuk memasak saja.

Tata cara menaruh sumpit pun berbeda. Jika sumpit China ditaruh sebelah kanan dengan posisi vertikal dan di Jepang ditaruh secara horisontal dari sisi pengguna.

Bentuk ujung sumpit cenderung meruncing dan berbentuk bulat. Hal ini agar pegangan sumpit lebih kuat dan mudah mengontrol sumpit.

Pada masa kerajaan di Korea, sumpit bahkan berbahan dasar emas, perak, dan kuningan. Serta hanya digunakan oleh para bangsawan.

Keluarga kerajaan menggunakan sumpit perak untuk mendeteksi ada racun arsenik atau tidak dalam makanan.

Jika terkena racun arsenik, maka sumpit perak akan berubah warna.Selain itu, dengan perak akan terlihat lebih bersih dan higenis.

Memiliki bentuk lebih ramping dibandingkan sumpit China.

Orang Korea selalu menggunakan dua alat makan yaitu sumpit dan sendok dari logam.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/26/140000269/sejarah-sumpit-asal-usulnya-hingga-menjadi-ikon-kuliner-asia

Terkini Lainnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke