Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Memberi Angpao Saat Imlek?

KOMPAS.com - Salah satu tradisi saat Tahun Baru Cina adalah adanya amplop merah berisi uang. Di Indonesia amplop merah itu disebut angpao dari bahasa Cina hong bao.

Dilansir dari Chinese New Year, istilah hong bao artinya saku merah, paket merah atau amplop merah. Uang dalam amplop merah disebut ya sui qian, artinya uang untuk melabuhkan tahun. Disebut juga uang keberuntungan atau uang Tahun Baru.

Dengan memberi uang Tahun Baru, para penatua mengharapkan tahun keberuntungan dan berkah pada anak-anak. Generasi muda memberikan uang pada para sesepuh sebagai berkah panjang umur dan menunjukkan rasa terima kasih.

Di beberapa daerah di Cina, pasangan yang sudah menikah akan memberikan angpao pada teman-teman yang belum menikah untuk menularkan keberuntungan.

Legenda asal mula angpao

Menurut legenda, ada makhluk mengerikan bernama Nian (Nien). Setahun sekali Nian akan keluar dari hutan di malam hari dan melahap seluruh desa.

Langkah-langkah perlindungan terhadap Nian selama malam Tahun Baru berubah menjadi perayaan Festival Musim Semi. Di Indonesia, masyarakat lebih familiar dengan istilah Imlek daripada istilah Festival Musim Semi, Chinese New Year atau Lunar New Year.

Orang tua akan memberikan uang pada anak-anak malam itu untuk menyuap monster atau roh jahat lainnya.

Dalam cerita populer lainnya, ada iblis bernama Sui. Pada Malam Tahun Baru, Sui akan datang dan menepuk kepala anak-anak saat tidur. Sentuhan iblis Sui menyebabkan anak-anak tercemar. Untuk melindungi anak-anaknya, orang tua akan terjaga sepanjang malam.

Sepasang suami istri memberikan koin untuk mainan pada anaknya. Ketika si anak tidur, ia meletakkan koin di sebelah bantal. Di tengah malam, ketika akan meraih si anak, iblis Sui takut karena melihat koin itu berkilau dalam kegelapan.

Keesokan harinya, pasangan itu membungkus koin dengan kertas merah untuk ditunjukkan pada tetangganya.

Sejarah singkat angpao

Tradisi uang keberuntungan dimulai pada Dinasti Han. Daripada uang sungguhan, orang saat itu menggunakan koleksi kecil dalam bentuk koin untuk mengusir roh jahat.

Sekumpulan koin tersebut diikat dengan benang merah. Ungkapan dan simbol keberuntungan terukir di permukaan koin. Seperti perdamaian dunia (tian xia tai ping), umur panjang dan kekayaan (qian qiu wan sui) dengan gambar naga dan burung phoenix. 

Praktik itu kini beralih menjadi kertas merah dan uang dimasukkan ke dalam amplop merah.

Memberi atau menerima angpao?

Ada dua jenis utama angpao saat Imlek. Jika kamu orang dewasa muda atau setengah baya, maka harus memberi angpao kepada anak-anak, para orang tua dan orang tua sendiri.

Terlepas soal usia, tradisi angpao biasa dilakukan antara keluarga dekat dan teman. Kamu bisa memberikan amplop merah kepada siapa pun bisa bermanfaat sebagai jejaring sosial.

Angpao bisa diberikan kepada teman untuk berbagi kebahagiaan atau kepada kenalan sebagai bentuk kesopanan.

Cara menerima angpao

Kamu bisa mendapatkan angpao saat melakukan kunjungan Tahun Baru (bai nian). Biasanya anak dan cucu akan melakukan tiga kowtow kepada kakek nenek.

Kowtow secara harfiah berarti mengetuk kepala (ke lantai). Cara melakukan kowtow, berlutut dan letakkan tangan di lantai. Tekuk dan sandarkan kepada di antara kedua tangan.

Gerakan seperti bersujud ini adalah bentuk penghormatan mendalam. Lalu kamu akan mendapatkan angpao.

Anak-anak di keluarga yang kurang tradisional, punya cara lain. Ungkapannya adalah gong xi fa cai, hong bao na lai. Artinya semoga kekayaan dan kemakmuran atasmu, berikan angpao.

Cara memberi angpao

Jika kamu yang membagikan angpao, cobalah tidak bersikap blak-blakan. Budaya Cina menekankan taktik yang lembut dan ramah tamah.

Hindari mengatakan langsung, melainkan beri tahu anak dengan ungkapan seperti:

  • Selamat Tahun Baru!
  • Semoga kamu sukses di sekolah!
  • Semoga kamu mengalami tahun yang menyenangkan!

Yang paling baik adalah, memastikan orang tua melihat kamu memberikan uang. Orang tua terkadang menyimpan angpao anak-anaknya, mencegah mereka menghamburkan uang.

Bersikaplah tulus saat memberikan angpao kepada orang tua sendiri. Sertai ucapan, semoga kesehatan dan panjang umur dan terima kasih dengan tulus.

Berapa jumlah uang di angpao?

Selama periode Minguo (abad ke-20), muncul kebiasaan memasukkan 100 sen dalam angpao. Jumlah itu menunjukkan harapan panjang umur hingga 100 tahun (chang ming bai sui).

Ketika mata uang berubah menjadi uang kertas, tradisi baru muncul. Orang tua memilih angka yang kontinu yang dianggap mewakili kesuksesan berkelanjutan (lian lian gao sheng).

Setelah Perang Dunia II, jumlah uang di angpao mengikuti kondisi perekonomian. Pada 1950-an, anak-anak sangat gembira saat menerima 5 atau 10 sen. Ketika perekonomian Tiongkok membaik, uang keberuntungan berubah dari sen menjadi dolar.

Jadi, tidak ada aturan tetap untuk jumlah uang dalam angpao. Biasanya makin dekat hubungan seseorang, jumlah angpao makin besar. Angpao paling banyak biasanya untuk orang tua.

Di Cina Utara, angka genap lebih disukai seperti 50 dan 100. Di Cina Selatan, lebih menyukai angka keberuntungan tradisional seperti 6 dan 8.

Angka 6 (liu) terdapat dalam frase tentang kesuksesan yang lancar (liu liu da shun). Angka delapan (ba) berirama dengan Fat (fa) yang artinya mendapatkan kekayaan.

Di komunitas diaspora Cina, orang-orang yang emigrasi dari Cina pada pertengahan 1990-an, membawa kebiasaan memberikan angpao sesuai era itu. Misal, Cina Singapura memberi angpao sekitar 10-20 SGD. Orang Cina Amerika hanya memberi angpao sekitar 20 USD.

Tradisi bertemu teknologi

Saat ini berkat teknologi, angpao atau amplop merah digital menjadi tren baru. Karena kemudahan ini, angpao mudah dijumpai dalam keseharian. Kamu dapat mengirim angpao untuk berterima kasih pada seseorang yang jauh, sebagai hadiah kejutan dan lainnya.

Setelah ribuan tahun, orang Cina masih melanjutkan tradisi angpao. Bahkan di era digital, meski kebiasaan ini telah berevolusi tetapi tetap bertahan.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/25/200000869/mengapa-memberi-angpao-saat-imlek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke