Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gigi Komodo Dewasa Mirip dengan Gigi Dinosaurus Theropoda

Kompas.com - 11/02/2024, 13:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Komodo merupakan reptil purba sekaligus kadal terbesar yang masih hidup di dunia.

Tidak heran mengapa banyak ilmuwan yang tertarik untuk mempelajarinya karena banyak hal  mengenai hewan ini yang belum diketahui.

Baca juga: Komodo Makan Apa Saja?

Seperti salah satunya, ternyata gigi-gigi komodo rontok.

Fenomena ini mendorong para peneliti untuk mempelajri gigi dan makan predator tersebut.

Peneliti pun memulai studi dengan menggunakan gigi komodo yang dikumpulkan oleh tim Kebun Binatang Toronto serta tengkorak koleksi kerangka Museum Royal Ontario.

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya berfokus pada perilaku makan unik komodo namun belum menghubungkannya dengan morfologi, perkembangan, dan penggantian giginya.

Studi gigi komodo

Mengutip Phys, Jumat (9/2/2024) peneliti kemudian memeriksa gigi dan rahang komodo dewasa serta remaja dengan kombinasi analisis histologis dan computerized tomography (CT).

Mereka menemukan bahwa gigi Komodo dewasa secara mengejutkan mirip dengan gigi dinosaurus theropoda.

Gigi komodo dewasa melengkung kuat dan memiliki tepi tajam bergerigi yang diperkuat oleh inti dentin.

"Kami senang dengan penemuan ini karena komodo bisa menjadi model hidup yang ideal untuk mempelajari sejarah kehidupan dan strategi mencari makan dinosaurus theropoda yang telah punah," papar Tea Maho, penulis utama studi.

Komodo seperti kebanyakan reptil lainnya terus menerus mengganti gigi sepanjang hidupnya.

Baca juga: Ahli Sebut Kenaikan Tarif TN Komodo Penting untuk Konservasi Hewan Purba yang Terancam Punah

Histologi—teknik umum untuk mempelajari struktur mikro gigi—dan CT sinar-X kepala komodo menunjukkan bahwa komodo memiliki hingga lima gigi pengganti per posisi gigi di rahangnya.

"Memiliki gigi sebanyak itu dalam rahang merupakan ciri unik di antara reptil predator dan hanya ditemukan pada Komodo," kata Robert Reisz, salah satu penulis makalah penelitian tersebut.

Kebanyakan reptil lain yang diketahui memiliki satu atau paling banyak dua gigi pengganti di rahangnya, dan ini termasuk sebagian besar dinosaurus theropoda.

Mungkin penemuan yang paling mengejutkan adalah Komodo mulai membuat gigi baru di setiap posisi gigi setiap 40 hari.

Inilah sebabnya mengapa ada begitu banyak gigi tanggal di kandang komodo, dan inilah sebabnya gigi baru dengan cepat menggantikan gigi lama yang masih berfungsi.

Reptil lain, termasuk sebagian besar dinosaurus theropoda, biasanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk membuat gigi pengganti, terkadang hingga satu tahun.

“Jadi kalau di alam liar ada gigi yang patah, tidak akan masalah karena gigi baru akan segera menggantikan gigi yang patah tersebut," papar Tea Maho.

Baca juga: 8 Fakta Komodo, Spesies Kadal Terbesar di Bumi yang Terancam Punah

Perilaku makan

Karena tim memiliki tengkorak dan gigi komodo dewasa dan remaja, mereka juga dapat menemukan korelasi menarik antara gigi komodo dan perilaku makan mereka.

Komodo yang baru menetas dan remaja mempunyai gigi yang lebih rapuh sehingga mereka cenderung memakan serangga dan vertebrata kecil.

Saat komodo remaja tumbuh mencapai ukuran dewasa, gigi mereka berubah bentuk secara drastis dan menjadi predator puncak, mampu menyerang dan membunh apa pun di wilayah kekuasaan mereka.

Para peneliti juga memperhatikan bahwa gigi depan Komodo dewasa sangat kecil atau hilang sama sekali.

Morfologi gigi yang tidak biasa ini kemungkinan ada hubungannya dengan perilaku menjulurkan lidah mereka saat mencari mangsa.

Studi dipublikasikan di PLOS ONE.

Baca juga: Kenapa Komodo Hanya Hidup di Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com