Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2024, 10:06 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dinosaurus meninggalkan banyak informasi dalam fosilnya, termasuk cara mereka mempertahankan diri, apa yang mereka makan, dan bahkan cara mereka mati.

Namun yang menjadi pertanyaan, apakah mereka juga meninggalkan petunjuk tentang usia mereka, yang menunjukkan apakah mereka masih muda, setengah baya atau sudah tua?

Baca juga: Mungkinkah Evolusi Bisa Menghidupkan Kembali Dinosaurus?

Umur dinosaurus

Mengutip Live Science, Rabu (31/1/2024) singkatnya adalah ya. Petunjuk tentang usia mereka bisa diketahui dari cincin pertumbuhan pada tulang fosil mereka.

Cincin-cincin ini, yang disusun dengan cara yang mirip dengan cincin pohon, baru ditemukan dalam beberapa dekade terakhir.

Cincin pertumbuhan tersebut telah mengungkapkan bahwa sebagian besar dinosaurus non-unggas tidak berumur panjang, meski terkadang tubuh mereka tumbuh hingga ukuran yang sangat besar.

Misalnya, Sue, salah satu spesimen Tyrannosaurus rex terlengkap yang pernah ditemukan.

Menurut cincin pertumbuhannya, dinosaurus itu mati pada usia 28 tahun.

Sementara itu menurut Thomas Holtz, ahli paleontologi vertebrata di Universitas Maryland, dinosaurus paruh bebek herbivora tampaknya hanya hidup selama satu atau dua dekade.

Usia muda ini awalnya mengejutkan para ahli paleontologi.

"Saya pikir banyak orang punya kesan bahwa setidaknya beberapa dinosaurus hidup dalam waktu yang sangat lama karena mereka berukuran sangat besar," papar Steve Brusatte, ahli paleontologi vertebrata di Universitas Edinburgh, Skotlandia.

"Tentu saja, para ilmuwan dulu berpikir seperti itu," katanya lagi.

Hewan modern berukuran besar cenderung berumur panjang. Gajah semak Afrika (Loxodonta africana), hewan darat terbesar yang masih hidup di bumi, dapat hidup hingga 70 tahun.

Baca juga: Dinosaurus Jadi Alasan Manusia Berumur Pendek

Sedangkan paus kepala busur (Balaena mysticetus) dapat hidup hingga 200 tahun.

Meskipun dinosaurus tidak hidup selama hewan besar saat ini, tetapi ada beberapa dinosaurus yang bisa hidup cukup lama.

Contohnya Sauropoda, sekelompok pemakan daun berleher panjang yang juga merupakan dinosaurus terbesar yang pernah hidup.

Kemungkinan besar mereka memiliki umur terpanjang dari semua dinosaurus. Sauropoda tertua yang diketahui hidup hingga berusia sekitar 60 tahun.

Cara mengetahui umur dinosaurus

Holtz menjelaskan juga menjelaskan bagaimana peneliti mengetahui umur dinosaurus.

Irisan tipis tulang hewan memiliki rangkaian garis sejajar yang disebabkan oleh pertumbuhan tulang ke arah luar.

Garis baru diproduksi setiap tahun, jadi menghitung garis ini memberikan perkiran umur hewan yang akurat.

Garis-garis tersebut tercipta oleh perubahan tahunan dalam cara pertumbuhan hewan.

Pada musim semi dan musim panas, cuaca hangat dan makanan berlimpah membuat hewan mendapat nutrisi yang cukup, sehingga memungkinkan mereka tumbuh lebih cepat.

Namun pada musim dingin, ketika cuaca dingin dan makanan menjadi langka, pertumbuhan melambat.

Baca juga: Kenapa Fosil Dinosaurus Jarang Ditemukan?

Perlambatan pertumbuhan ini muncul sebagai garis antar lapisan tulang.

Namun ada beberapa komplikasi dengan teknik mengukur pertumbuhan ini.

Salah satunya disebabkan oleh rongga meduler, ruangan di dalam tulang yang menghasilkan sumsum tulang.

Saat tulang tumbuh, rongga meduler juga tumbuh, sehingga menghapus beberapa cincin pertumbuhan awal dalam perluasan tersebut.

Komplikasi lainnya adalah jenis tulang. Beberapa tulang lebih baik dalam mengenali cincin pertumbuhan dibandingkan tulang lainnya.

Ada beberapa gagasan mengapa dinosaurus memiliki masa hidup yang begitu singkat.

Brusatte menyebut mungkin metabolisme mereka atau proses kimia tubuh, termasuk mengubah kalori menjadi energi yang berperan dalam menentukan usia hidup mereka.

Atau bisa jadi reproduksi adalah salah satu faktornya.

Banyak dinosaurus menghasilkan telur dalam jumlah besar, yang berarti mereka menghasilkan banyak keturunan dalam waktu singkat.

Sebaliknya, mamalia yang berumur panjang seperti gajah dan paus berkembang biak lebih lambat, sehingga seleksi alam akan menghasilkan rentang hidup yang lebih lama.

Namun hipotesis ini bukannya tanpa kekurangan. Misalnya, kura-kura Galapagos (Chelonoidis niger) dapat menghasilkan telur dalam jumlah banyak tetapi mereka dapat hidup hingga lama.

Baca juga: Studi Baru Ungkap Dampak Debu Asteroid pada Kepunahan Dinosaurus

Sehingga menghasilkan keturunan dalam jumlah besar sekaligus tidak selalu menunjukkan umur yang lebih pendek.

Pada akhirnya kita masih belum mengetahui mengapa dinosaurus non unggas mati begitu muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com