Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2023, 06:33 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Musim hujan seringkali disertai oleh lonjakan kasus penyakit dan salah satu gejala yang umum terjadi adalah demam.

Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau penyakit yang seringkali menjadi gejala umum ketika sistem kekebalan sedang bekerja keras melawan patogen.

Baca juga: Apa Itu Obat Demam Praxion yang Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal Akut Anak?

Fenomena ini tidak hanya memengaruhi suhu tubuh tetapi juga memicu berbagai perubahan dalam organ dan fungsi tubuh.

Namun, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh saat demam?

Sel kekebalan melawan pirogen pemicu demam

Suhu tubuh manusia bervariasi antarindividu, namun umumnya dipertahankan pada suhu sekitar 37 derajat Celcius.

Lingkungan ini menciptakan kondisi optimal bagi fungsi efisien sel-sel tubuh kita.

Hipotalamus adalah bagian otak yang berfungsi sebagai termostat internal, terus-menerus memonitor suhu tubuh dan mengatur kembali suhu ke sekitar 37 derajat Celcius.

Dilansir dari Live Science, Senin (11/12/2023), ketika tubuh terinfeksi oleh bakteri atau virus, sel kekebalan melepaskan pirogen suatu zat kimia pemicu demam.

Pirogen ini berinteraksi dengan neuron di hipotalamus yang responsif terhadap suhu memicu peningkatan suhu tubuh.

Dr. Paul O'Rourke, seorang asisten profesor kedokteran di Universitas Johns Hopkins menjelaskan bahwa prostaglandin terutama PGE2 dilepaskan oleh neuron sebagai respons terhadap pirogen.

"Akibatnya, neuron-neuron ini melepaskan zat mirip hormon yang disebut prostaglandin untuk memutar tombol pada termostat tubuh yang kemudian memicu respons demam," ujar O'Rourke.

Baca juga: 4 Cara Menurunkan Demam pada Anak Tanpa Obat

Demam umumnya diidentifikasi ketika suhu tubuh mencapai lebih dari 38 derajat Celcius.

Hipotalamus bertindak untuk meningkatkan suhu tubuh dengan mengarahkan pembuluh darah untuk menyempit, mengurangi kehilangan panas melalui kulit, dan memicu menggigil untuk menghasilkan lebih banyak panas.

Orang dapat mengalami menggigil saat demam meskipun suhu tubuh mereka sedang meningkat.

Hal ini disebabkan oleh kenaikan sementara termostat internal tubuh ke tingkat yang lebih tinggi, sehingga saat tubuh berusaha mencapai titik dasar baru ini individu dapat merasa kedinginan relatif.

Proses fisiologis ini bersama-sama membentuk respons pertahanan tubuh yang pertama terhadap infeksi yang dikenal sebagai peradangan akut dengan tujuan mengendalikan infeksi dan mencegah penyebarannya.

Mengapa tubuh memerlukan panas?

Tubuh membutuhkan panas untuk melawan bakteri atau virus sehingga mengubah sistem kekebalan menjadi lebih efektif.

Kenaikan suhu tubuh memicu produksi protein kejutan panas (HSP) yang meningkatkan respons kekebalan.

Demam pada anak atau orang dewasa biasanya berlangsung dua atau tiga hari tanpa perlu perhatian medis signifikan.

Baca juga: Anak Demam, Kompres Hangat atau Kompres Dingin?

Namun, jika gejala tidak membaik penting untuk konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.

Demam tinggi pada anak bisa menyebabkan kejang, namun biasanya tidak berbahaya.

Tingkat demam perlu dinilai sesuai dengan riwayat kesehatan pribadi dan obat over-the-counter dapat membantu meredakan gejala.

Cara mengatasi demam di rumah

Jika demam ringan, kurang dari 38,3 derajat Celsius umumnya tidak memerlukan pengobatan dengan obat-obatan, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic, Senin (11/12/2023).

Disarankan untuk menjaga kecukupan cairan dan beristirahat yang cukup.

Menjaga suhu tubuh yang meningkat membutuhkan istirahat yang cukup karena setiap kenaikan 1 derajat Celcius mengeluarkan energi tambahan sekitar 10 persen.

Mandi air hangat pada suhu sekitar 36,7 derajat Celsius juga dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi dan gejala lain yang mungkin memburuk.

Apabila merasa tidak nyaman dan suhu tubuh melebihi 38,3 derajat Celsius, Anda dapat mencoba meredakan demam.

Pendekatan umum untuk mengatasi demam adalah dengan menggunakan obat-obatan yang dijual bebas (over-the-counter), seperti asetaminofen dan obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin.

Baca juga: Apa yang Bisa Dilakukan Saat Anak Demam di Rumah?

Penting untuk tidak memberikan aspirin kepada anak di bawah usia 17 tahun karena dapat menyebabkan sindrom Reye, suatu penyakit yang kadang-kadang berakibat fatal.

Sebagai alternatif dapat menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen untuk membantu menurunkan suhu tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com