Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Faktor yang Memicu Tubuh Tidak Bisa Serap Asam Folat

Kompas.com - 14/12/2023, 09:34 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asam folat atau vitamin B9 adalah zat gizi yang berperan penting dalam produksi materi genetik seperti DNA dan RNA, terutama pada masa pertumbuhan organ dan jaringan manusia.

Asam folat umumnya dikonsumsi oleh ibu hamil atau perempuan yang sedang merencanakan kehamilan karena dapat mendukung pertumbuhan janin.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Mengonsumsi Asam Folat?

Sayangnya, sebagian orang dapat kekurangan asam folat meskipun sudah mengonsumsinya dalam takaran yang cukup. Hal ini terjadi ketika tubuh tidak bisa menyerap asam folat.

Apa penyebabnya?

Dilansir dari laman US National Library of Medicine, seseorang bisa kekurangan asam folat akibat berbagai faktor.

1. Kandungan asam folat dalam makanan

Perolehan utama asam folat didapat dari asupan makanan. Kandungan asam folat ataupun folat yang ada dalam makanan menjadi penting diperhatikan agar sesuai dengan jumlah kebutuhan.

Beberapa makanan yang kaya asam folat ialah sayuran berdaun hijau seperti bayam, buah-buahan seperti tomat, pisang, dan melon, serta makanan hewani seperti telur, daging, dan hati.

Selain itu, dilansir dari Healthline, Rabu (26/4/2023), cara memasak makanan juga menjadi faktor terjadinya defisit asam folat. Asam folat adalah zat vitamin yang larut dalam air dan sangat mudah rusak akibat panas.

Maka itu, ketika makanan dimasak dengan suhu terlalu panas atau dalam waktu terlalu lama, makanan akan kehilangan kandungan asam folat dan folatnya.

Baca juga: Efek Samping Terlalu Banyak Asam Folat bagi Tubuh

2. Konsumsi Alkohol dan Obat Tertentu

Defisiensi asam folat juga bisa terjadi karena konsumsi alkohol. Alkohol yang masuk ke dalam tubuh bisa membuat metabolisme jadi tidak normal sehingga menghambat penyerapan asam folat secara signifikan.

Asupan asam folat seseorang yang meminum alkohol akan lebih banyak terbuang melalui urin.

Tidak hanya itu, konsumsi obat-obatan tertentu lainnya juga bisa menghambat penyerapan asam folat dalam tubuh.

Dalam laman yang sama pada US National Library of Medicine, obat-obatan yang cenderung dapat menghambat penyerapan asam folat adalah metotreksat, fenitoin, sulfasalazin, dan trimetoprim.

3. Faktor enzim dan kekurangan vitamin B12

Di samping itu, orang yang tidak mengonsumsi obat-obatan ataupun alkohol dapat mengalami defisit asam folat karena faktor enzim.

Dalam metabolisme asam folat dan folat memerlukan sejumlah enzim tertentu. Salah satunya adalah enzim metionin sintase.

Hal ini berakibat pada hubungan antara penyerapan asam folat dan vitamin B12. Ketika tubuh kekurangan serapan vitamin B12, kerja enzim metionin sintase akan terganggu. Gangguan pada enzim ini dapat menghambat folat berubah menjadi bentuk yang dapat diserap tubuh.

Baca juga: Apa Fungsi Asam Folat untuk Tubuh?

Dengan demikian, asam folat dan folat hanya akan terkumpul dalam serum dan dikeluarkan melalui urin. Masalah ini dapat berujung pada defisit asam folat.

4. Faktor genetik dan kehamilan

Kendati, kemampuan seseorang dalam menyerap asam folat ditentukan oleh kondisi genetiknya.

Jika seseorang punya kelainan gen yang menyandikan fungsi sel-sel dalam metabolisme asam folat dan folat, orang itu cenderung sulit menyerap asam folat atau folat secara alami.

Asam folat dibutuhkan oleh ibu hamil karena kehamilan menjadi salah satu faktor lain penyebab defisit asam folat.

Hal ini terjadi karena asupan asam folat ibu hamil cenderung digunakan untuk kebutuhan pertumbuhan janin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com