Safron berasal dari benang sari berwarna merah dari tanaman Crocus sativus. Kepala putik adalah salah satu komponen dari bagian betina bunga.
Safron adalah salah satu rempah-rempah yang paling mahal, karena memanen kepala putik sangat membutuhkan banyak tenaga kerja - biasanya dilakukan dengan tangan menggunakan pinset.
Baca juga: 6 Rempah untuk Menurunkan Berat Badan, Ada Jahe hingga Lada Hitam
Safron mengandung antioksidan yang tinggi dan kerap digunakan sebagai obat, pewarna dan bahan parfum.
Kayu manis, yang digunakan oleh para juru masak untuk semua jenis makanan yang dipanggang, berasal dari bagian tanaman lain: kulit bagian dalam dari spesies pohon dari genus Cinnamomum.
Fitokimia yang memberikan kayu manis aroma khas dan rasa kayunya yang kaya adalah senyawa aromatik cinnamaldehyde.
Kaya akan antioksidan, kayu manis dapat membantu mengontrol tekanan darah dan mengurangi peradangan. Kayu manis juga memiliki sifat antijamur dan antimikroba alami yang dapat melindungi pohon yang menghasilkannya.
Pala kering yang digunakan ibu saya dalam pai legendarisnya berasal dari biji pala yang digiling dari keluarga pohon cemara tropis Myristica fragrans.
Tanaman yang sama menghasilkan rempah-rempah lain, yang disebut fuli, yang sering digunakan untuk membumbui puding yang dipanggang dan untuk membumbui sosis atau daging lainnya.
Tanaman dapat mengajarkan kita berbagai macam pelajaran yang berarti. Salah satu kebenaran mereka yang kuat adalah bahwa keragaman secara harfiah adalah bumbu kehidupan.
Saya bersyukur atas kelezatan kimiawi setiap kali saya memasak.
Baca juga: 6 Rempah untuk Mengatasi Peradangan, Jahe hingga Ginseng
Beronda L. Montgomery
Vice President of Academic Affairs and Dean of the College, Grinnell College
Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Bagaimana rempah-rempah mendapatkan rasanya?". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.