KOMPAS.com - Mimpi adalah rangkaian gambaran, pikiran, dan sensasi yang muncul dalam pikiran selama tidur. Bermimpi adalah pengalaman universal yang dialami oleh siapa saja.
Beberapa orang bisa mengingat mimpinya dengan jelas, meski singkat. Ada juga yang sama sekali tidak ingat dengan mimpinya setelah bangun tidur.
Mimpi bisa muncul saat otak memilah informasi menjadi memori jangka pendek dan jangka panjang.
Kita mungkin tidak mengingat peristiwa dalam mimpi karena kita tidak bisa mengakses informasi tersebut saat bangun tidur.
Dalam sebuah artikel tahun 2016 yang terbit di Behavioral and Brain Sciences Journal, para peneliti mengatakan bahwa orang-orang melupakan mimpinya disebabkan oleh perubahan kadar asetilkolin dan norepinefrin selama tidur.
Baca juga: Bisa Bermimpi seperti Manusia, Ini Isi Mimpi Merpati Saat Tidur
Kemudian, sebuah studi tahun 2018 berusaha untuk mengetahui apakah struktur otak seseorang memengaruhi kemampuan mereka dalam mengingat mimpi.
Dalam studi ini, para peneliti meneliti hubungan antara frekuensi ingatan mimpi dan kepadatan materi putih atau abu-abu di wilayah otak yang terkait dengan mimpi, seperti:
Studi ini melibatkan 92 peserta yang dikategorikan menjadi dua kelompok berdasarkan frekuensi mereka mengingat mimpi.
Kepadatan materi otak amigdala dan hippocampus tidak berbeda secara signifikan antara kelompok ingatan mimpi tinggi dan rendah.
Baca juga: Apakah Gurita Bisa Mengalami Mimpi Buruk?
Namun, peserta dengan ingatan mimpi yang baik memiliki kepadatan materi putih yang lebih tinggi di MPFC, daripada kelompok dengan ingatan mimpi yang rendah.
Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa orang dengan ingatan mimpi yang baik juga menunjukkan peningkatan aliran darah di daerah TPJ dan MPFC di otak mereka.
Berdasarkan temuan ini, penulis penelitian menyimpulkan bahwa peningkatan aktivitas di TPJ dapat mendorong transisi pengalaman mimpi ke dalam ingatan.
Berikut adalah beberapa fakta tentang mimpi yang menarik untuk diketahui.
Mimpi kita yang paling jelas terjadi selama tahap rapid eye movement (REM), yang berlangsung dalam periode pendek sepanjang malam dengan selang waktu sekitar 90 hingga 120 menit.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Mimpi Buruk?
Mimpi yang lebih panjang biasanya terjadi di pagi hari.