Dukungan ini dapat berupa penyediaan anggaran, infrastruktur, dan pelatihan bagi petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pisang.
Masyarakat juga dapat ikut berpartisipasi dalam menjaga keberadaan spesies pisang hutan ini dengan cara melakukan budidaya dan memperkenalkan pisang hutan kepada masyarakat luas sebagai sumber daya alam yang bernilai tinggi.
Baca juga: 11 Khasiat Pisang Menurut Sains, Kaya Nutrisi hingga Baik Bagi Ginjal
Dengan demikian, keanekaragaman pisang hutan dapat dijaga dan dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan industri di Indonesia.
Kolaborasi tersebut diharapkan dapat menghasilkan solu si yang tepat dan efektif dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh produksi pisang di Indonesia kini dan nanti.
Pada gilirannya, penggalian lebih jauh dari aspek-aspek di atas akan membantu mengurangi tekanan pada lahan produktif, sehingga dapat semakin meningkatkan pendapatan masyarakat.
Karenanya, pengembangan kultivar elit pisang hasil dari persilangan dengan pisang hutan juga dapat menjadi pendorong penting dalam meningkatkan ketahanan pangan dan industri di makanan dan minuman di Indonesia dan mendorong roda ekonomi masyarakat.
Lebih jauh, dengan upaya yang terus-menerus, Indonesia dapat menjadi pusat pengembangan pisang dunia yang berkelanjutan dan inovatif. Oleh karena itu, Pisang hutan dapat dianggap bagaikan harta karun negeri yang menunggu untuk digali dan dipoles.
Atas berbagai sifat unggul dan potensi manfaat yang besar itu, sudah waktunya kita mulai menaruh perhatian yang lebih serius bagi keberadaan pisang hutan yang ada di Indonesia.
Mari kita lestarikan dan lakukan kajian mendalam dari berbagai kekayaan sifat genetik yang dimiliki pisang-pisang liar.
Dengan demikian manfaat dan rasa lezat buah pisang yang selama ini sudah biasa kita nikmati dapat terus ada dan dapat menjadi semakin “lezat - bernilai” bagi seluruh pihak.
Baca juga: Jumlah Karbohidrat dan Kalori dalam Pisang
Erwin Fajar Hasrianda - Peneliti Pusat Riset Rekayasa Genetika
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan - BRIN
Yayan Wahyu Candra Kusuma - Peneliti Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan - BRIN