Jika seseorang menderita asma atau berisiko terkena penyakit jantung atau paru-paru, Johnson-Arbor menyarankan untuk tidak terlalu lama membakar lilin aroma.
Namun kebanyakan orang tidak perlu terlalu khawatir dengan paparan lilin beraroma.
“Secara umum, emisi ini terjadi dalam jumlah kecil yang tidak melebihi pedoman kualitas udara dalam ruangan yang ditetapkan dan oleh karena itu kecil kemungkinannya menimbulkan efek berbahaya bagi kebanyakan orang,” kata Johnson-Arbor.
Kebanyakan lilin aroma yang dijual terbuat dari lilin parafin, yang merupakan produk sampingan minyak bumi.
Produk minyak bumi dapat menghasilkan jelaga dan senyawa polusi lainnya dalam jumlah besar ketika dibakar.
Sebagai alternatif ada lilin lebah atau beeswax yang disebut sebagai alternatif lilin parafin. Beeswax dianggap lebih ramah lingkungan dan tidak beracun, namun terkadang harganya lebih mahal.
"Parafin mungkin adalah jenis lilin terburuk, namun tetap tidak menjadi masalah kesehatan yang besar jika Anda membakarnya di ruangan dengan ventilasi baik selama kurang dari empat jam," papar Matta.
Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Ulang Aroma Eropa Abad Ke-16, Seperti Apa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.