Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2023, 18:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Jika seseorang menderita asma atau berisiko terkena penyakit jantung atau paru-paru, Johnson-Arbor menyarankan untuk tidak terlalu lama membakar lilin aroma.

Namun kebanyakan orang tidak perlu terlalu khawatir dengan paparan lilin beraroma.

“Secara umum, emisi ini terjadi dalam jumlah kecil yang tidak melebihi pedoman kualitas udara dalam ruangan yang ditetapkan dan oleh karena itu kecil kemungkinannya menimbulkan efek berbahaya bagi kebanyakan orang,” kata Johnson-Arbor.

Lilin parafin atau beeswax yang lebih baik

Kebanyakan lilin aroma yang dijual terbuat dari lilin parafin, yang merupakan produk sampingan minyak bumi.

Produk minyak bumi dapat menghasilkan jelaga dan senyawa polusi lainnya dalam jumlah besar ketika dibakar.

Sebagai alternatif ada lilin lebah atau beeswax yang disebut sebagai alternatif lilin parafin. Beeswax dianggap lebih ramah lingkungan dan tidak beracun, namun terkadang harganya lebih mahal.

"Parafin mungkin adalah jenis lilin terburuk, namun tetap tidak menjadi masalah kesehatan yang besar jika Anda membakarnya di ruangan dengan ventilasi baik selama kurang dari empat jam," papar Matta.

Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Ulang Aroma Eropa Abad Ke-16, Seperti Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com