Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Lilin Aroma Itu Aman Digunakan?

KOMPAS.com - Membakar lilin aroma adalah cara mudah untuk membuat ruangan terasa lebih nyaman. Namun beberapa orang tidak dapat mentoleransi wewangian lilin beraroma.

Jadi, apakah aman untuk menggunakan lilin aroma?

Efek lilin aroma

Dikutip dari Very Well Health, Selasa (24/10/2023) sebuah suvei menemukan, orang yang sensitif terhadap wewangian dapat mengalami sakit kepala, sesak napas, dan batuk akibat paparan lilin beraroma.

Sementara itu menurut Jyoti Matta, MD, ABSM, ahli paru di Jersey City Medical Center, bagi beberapa orang, sesedikit apa pun wanginya itu dapat menyebabkan iritasi bagi penderita asma atau alergi.

Itu karena lilin aroma dapat memicu sensasi terbakar di tenggorakan, dada sesak, batuk kering, mata berair atau merah, hidung tersumbat, atau pilek.

“Ini tidak ada hubungannya dengan toksisitas pembakaran lilin. Hal ini ada hubungannya dengan aroma lilin itu,” katanya.

Akan tetapi bila seseorang tidak sensitif terhadap wewangian, apakah lilin aroma dapat membahayakan kesehatan?

Saat lilin beraroma menyala, mereka melepaskan jelaga dan bahan kimia tertentu ke lingkungan.

“Emisi lilin beraroma dapat terjadi karena pembakaran lilin alami serta pembakaran bahan pewangi yang ada di dalam lilin, dan mungkin termasuk benzena, formaldehida, dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH),” Kelly Johnson-Arbor, MD, seorang ahli toksikologi medis dokter yang berbasis di Washington DC.

Benzena, formaldehida, dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) tertentu semuanya dikaitkan dengan kanker, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan lilin aroma.

Jika seseorang menderita asma atau berisiko terkena penyakit jantung atau paru-paru, Johnson-Arbor menyarankan untuk tidak terlalu lama membakar lilin aroma.

Namun kebanyakan orang tidak perlu terlalu khawatir dengan paparan lilin beraroma.

“Secara umum, emisi ini terjadi dalam jumlah kecil yang tidak melebihi pedoman kualitas udara dalam ruangan yang ditetapkan dan oleh karena itu kecil kemungkinannya menimbulkan efek berbahaya bagi kebanyakan orang,” kata Johnson-Arbor.

Lilin parafin atau beeswax yang lebih baik

Kebanyakan lilin aroma yang dijual terbuat dari lilin parafin, yang merupakan produk sampingan minyak bumi.

Produk minyak bumi dapat menghasilkan jelaga dan senyawa polusi lainnya dalam jumlah besar ketika dibakar.

Sebagai alternatif ada lilin lebah atau beeswax yang disebut sebagai alternatif lilin parafin. Beeswax dianggap lebih ramah lingkungan dan tidak beracun, namun terkadang harganya lebih mahal.

"Parafin mungkin adalah jenis lilin terburuk, namun tetap tidak menjadi masalah kesehatan yang besar jika Anda membakarnya di ruangan dengan ventilasi baik selama kurang dari empat jam," papar Matta.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/10/23/183000123/apakah-lilin-aroma-itu-aman-digunakan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke