KOMPAS.com - Jutaan tahun lalu, laba-laba besar hidup di tengah belantara hutan Australia. Sebuah tim ilmuwan melaporkan telah menemukan fosil laba-laba besar.
Fosil laba-laba terbesar ini ditemukan oleh tim ilmuwan yang dipimpin oleh ahli paleontologi dari Australian Museum (AM) dan University of New South Wales (UNSW), Dr Matthew McCurry.
Dilansir dari Phys, Sabtu (23/9/2023), fosil laba-laba ini secara resmi dinamai Megamonodontium mccluskyi, yang berusia 11-16 juta tahun.
Fosil genus laba-laba baru ditemukan di sebuah situs fosil yang dikenal dengan batuan yang kaya besi yang disebut goethite, yakni di McGraths Flat, New South Wales.
Menurut peneliti, fosil laba-laba pertama yang ditemukan dan berasal dari keluarga Barychelidae. Selain itu, spesies laba-laba ini mirip dengan genus yang masih hidup, Monodontium.
Baca juga: Seperti Apa Rasanya Gigitan Laba-laba Black Widow?
Akan tetapi, ukuran Megamonodontium mccluskyi lima kali lebih besar dari Monodontium. Nama fosil laba-laba tersebut diambil dari nama Dr. Simon McClusky yang menemukan spesimen tersebut.
Seorang ilmuwan geospasial yang berbasis di Canberra, McClusky menyisihkan waktunya untuk membantu penggalian palaentologi.
Penemuan ini sangat penting, sebab menurut McCurry, sangat sedikit fosil laba-laba yang dapat ditemukan di Australia.
McCurry mengatakan, hanya ada empat fosil laba-laba yang pernah ditemukan di seluruh benua ini, sehingga membuat para ilmuwan kesulitan untuk memahami sejarah evolusi laba-laba.
"Kerabat terdekat dari fosil ini sekarang hidup di hutan basah di Singapura hingga Papua Nugini. Hal ini menunjukkan, kelompok ini pernah menempati lingkungan yang sama di daratan Australia, namun kemudian punah ketika Australia menjadi lebih gersang," kata peneliti.
Baca juga: Fosil Laba-laba Bersinar Ditemukan di Perancis Selatan, Seperti Apa?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.