Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2023, 08:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Bumi adalah planet yang sangat unik di Tata Surya. Selain merupakan planet yang memiliki atmosfer oksigen yang bisa memberikan kehidupan, kedua kutubnya mengandung magnet.

Planet Bumi adalah satu-satunya benda berbatu di Tata Surya yang memiliki kutub magnet yang sangat kuat. Ini juga yang menjadikan planet yang kita huni ini istimewa.

Asal kutub magnet planet Bumi

Sebelum memahami asal-usul kutub magnet Bumi, perlu diketahui bahwa planet ini memiliki inti yang terbagi menjadi dua lapisan.

Inti Bumi bagian dalam yang padat dan inti Bumi luar berupa logam cair. Kedua lapisan ini terbentuk dari campuran besi dan nikel magnetik, dengan sedikit unsur yang lebih ringan, seperti oksigen, silikon dan belerang.

Baca juga: Mengapa Planet Bumi Berputar?

Dilansir dari Live Science, Selasa (12/9/2023), inti planet Bumi bagian dalam sangat padat dan panas. Akan tetapi, inti luarnya berbentuk cair, dan berputar mengelilingi massa padat dengan arus konveksinya sendiri.

Menurut John Tarduno, ahli geofisika dari University of Rochester, New York, arus konstan inilah yang menghasilkan medan magnet Bumi.

Pada saat panas yang dihasilkan inti dalam planet Bumi secara terus menerus mengalir ke inti luar, maka panas tersebut akan bertemu dengan material yang didinginkan oleh aktivitas lempeng tektonik.

Siklus ini kemudian mendorong terjadinya konveksi, sehingga memunculkan sesuatu yang disebut geodinamika yang mana ini menghasilkan medan magnet.

Lantas, apakah medan magnet juga dimiliki planet lain?

Planet Mars dan Venus tidak memiliki medan magnet, dikarenakan tidak memiliki lempeng tektonik seperti yang dimiliki Bumi.

Baca juga: Penemuan Planet Bumi Super Mengorbit Bintang Kerdil

Teleskop kutub selatan dengan latar belakang aurora dan Galaksi Bima Sakti. Teleskop kutub selatan dengan latar belakang aurora dan Galaksi Bima Sakti.

Kendati demikian, bukti menunjukkan, planet-planet tersebut mungkin pernah mempunyai geodinamikanya sendiri, tetapi kemudian lenyap karena alasan yang tidak diketahui.

Planet Merkurius memang miliki medan magnet, namun hanya 1,1 persen lebih kuat dari Bumi dan tidak membantu melindungi planet ini dari radiasi Matahari.

Medan magnet planet Bumi

Ketika logam cairan di inti luar planet Bumi mengalir, maka gerakan dan kandungan besinya yang tinggi dapat menyebabkan planet ini bertindak seperti magnet dipolar yang sangat besar.

Magnet dipolar Bumi ini memiliki satu kutub yang bermuatan negatir dan satu kutub bermuatan positif.

Baca juga: Planet Bumi Super di Zona Layak Huni Katai Merah Terdeteksi, Seperti Apa?

Selain itu, sekitar 80 persen medan magnet Bumi tersusun dengan cara ini, tetapi 20 persen sisanya non-dipolar.

Tarduno menjelaskan, daripada membentuk pita pararel gaya magnet, ada wilayah tertentu di mana medan magnet berputar dan berperilaku seperti pola cuaca yang melayang-layang.

Pola-pola ini tidak beraturan yang menghasilkan bercak aneh di medan magnet. Pola ini semacam tempat dengan Anomali Atlantik Selatan, yakni sebuah area besar di Samudra Atlantik di mana intensitas magnetosfer Bumi menurun drastis.

Area 'penyok' pada medan magnet planet Bumi, menurut dugaan peneliti, muncul akibat aktivitas tektonik yang tidak biasa di bawah benua Afrika.

Baca juga: 2 Planet Bumi Super Ditemukan Astronom Mengorbit Bintangnya, Berpotensi Layak Huni?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com