KOMPAS.com - Setelah berpuluh-puluh tahun mengamati Bulan, hampir semua misi luar angkasa baru-baru ini kini mencoba untuk mengeksplorasi wilayah kutub selatan Bulan.
Belum lama ini, India berhasil mendaratkan wahana antariksa pertama mereka ke kutub selatan Bulan.
Kutub selatan Bulan ternyata bukan hanya menjadi target India untuk misi ke Bulan pertamanya. Rusia pun menjatuhkan wahana pendaratnya untuk mencapai kutub Selatan Bulan.
Sementara itu, Amerika Serikat juga berencana mendaratkan awak di sana pada tahun 2025.
Bahkan, China pun tidak mau kalah dan mencari beberapa lokasi pendaratan untuk wahana tanpa awaknya di kutub selatan Bulan.
Lalu mengapa tiba-tiba semua orang ingin mengeksplorasi dan tertarik dengan kutub selatan Bulan?
Baca juga: Misi ke Bulan, Rover India Selesai Jelajahi Permukaan Bulan
Dilansir dari Inverse, Kamis (7/9/2023), beberapa alasannya tentu saja bersifat politis.
Akan tetapi, salah satu alasan penting adalah dalam beberapa dekade sejak manusia terakhir menginjakkan kaki di Bulan, kita telah menemukan air es yang tersembunyi di balik bayang-bayang kawah dekat kutub selatan Bulan.
Informasi baru tentang potensi air di Bulan tersebut membuat area kutub selatan ini menjadi sangat menarik lagi.
Wilayah kutub selatan Bulan memiliki banyak kawah dan medan yang sangat kasar, sangat berbeda dengan hamparan lava dingin yang relatif mulus dan datar yang dijelajahi astronot Apollo pada tahun 1970an.
Namun kawah-kawah dalam di sekitar kutub mungkin mengandung es air yang membeku di dasar kawah terdalam yang dibayangi secara permanen.
Misi ke kutub selatan Bulan juga menjadi bagian dari rencana untuk misi-misi luar angkasa di masa depan.
Baca juga: Misi ke Bulan, India Berhasil Mendarat di Kutub Selatan Bulan