Walaupun demikian, jumlah mikroplastik di lokasi tempat penyu bersarang baru-baru ini mulai dieksplorasi.
Ada potensi bahwa konsentrasi mikroplastik dapat lebih tinggi di lokasi yang belum diteliti, terutama mengingat permintaan akan produk plastik yang diperkirakan akan terus meningkat di masa depan.
Terutama di lokasi bersarang di mana suhu mendekati batas 29 derajat celsius. Di bawah suhu tersebut, mayoritas tukik yang menetas menjadi jantan, sedangkan di atas suhu tersebut mayoritas menetas menjadi betina.
Baca juga: Setengah Spesies Penyu Dunia Terancam Punah
Kabar buruknya, bahkan konsentrasi mikroplastik yang relatif rendah dapat mendorong suhu pasir pantai tempat penyu-penyu bersarang melewati ambang batas yang kritis.
"Telur penyu sangat peka terhadap fluktuasi suhu, dan keberadaan mikroplastik menjadi faktor tambahan yang menyumbang pada peningkatan suhu yang mereka alami," ujar Fuetes.
"Hasil penelitian ini akan menjadi dasar penting untuk penelitian-penelitian masa depan yang lebih mendalam mengenai dampak mikroplastik terhadap lingkungan tempat penyu bersarang," sambungnya.
Penelitian ini mendapatkan dukungan dari Garnet and Gold Scholar Society FSU, dengan kerja sama para peneliti dari University of Florida dan University of North Carolina Wilmington sebagai rekan penulis dalam penelitian ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.