Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Kapan Manusia Purba Mulai Menguburkan Orang Meninggal?

Kompas.com - 29/08/2023, 18:35 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Selain memancing, menciptakan karya seni, dan menggunakan pisau sebagai alat, mengubur orang yang sudah meninggal pernah dianggap sebagai salah satu ciri khas yang membedakan Homo sapiens dari sepupu manusia modern yang kini telah punah.

Namun selama lebih dari satu abad, penemuan arkeologi yang mulai menemukan kuburan hominin awal yang menantang gagasan bahwa praktik tersebut hanya dilakukan oleh manusia modern.

Baca juga: Mengapa Manusia Purba Punya Gigi yang Rapi?

Temuan itu juga memicu perdebatan mengenai kapan dan di mana praktik itu dilakukan oleh sepupu manusia yang sudah punah.

Pemakaman Homo naledi

Salah satu temuan pemakaman hominin awal terjadi pada tahun 2013, ketika sepasang penjelajah gua yang menjelajahi sistem gua Rising Star sekitar 30 mil barat laut Johannesburg, Afrika Selatan. Mereka menemukan sisa-sisa Homo naledi.

Mengutip History, Senin (28/8/2023) Homo naledi adalah hominin yang sebelumnya tidak diketahui, memiliki lengan pendek dan otak sepertiga ukuran manusia modern dan hidup antara 240.000 hingga 500.000 tahun yang lalu.

Setelah itu, Lee Berger ahli paleoantropologi di Universitas Witwatersrand di Johannesburg, memimpin tim ilmuwan dalam beberapa penggalian gua bawah tanah, di mana mereka menemukan tulang dari setidaknya 27 individu.

Tim juga mencatat bahwa sisa-sisa kerangka menutupi dasar sebuah ruangan jauh di dalam gua dan berhipotesis Homo naledi memindahkannya ke sana.

Kemudian setelah melakukan perjalanan tambahan ke bawah tanah dan menemukan dua jenazah yang hampir utuh, tim menyimpulkan Homo naledi tidak sekedar menyimpan mayat di lokasi tersebut melainkan menguburkannya di dalam gua.

Homo naledi juga mengukir karya seni di dinding untuk menandai kuburan.

Baca juga: Berapa Banyak Spesies Manusia Purba yang Ada di Bumi?

Namun para ahli seperti Paul Pettit, seorang profesor arkeologi paleolitik di Universitas Durham dan ahli praktik penguburan hominin, belum menyetujui klaim tersebut.

Temuan dirilis pada tanggal 5 Juni 2023 dan rencananya akan dipublikasikan di jurnal eLife setelah tinjauan sejawat.

Pemakaman Homo Neanderthal

Selain Homo naledi, masih ada manusia purba lain yang melakukan penguburan, yaitu Neanderthal.

Namun meskipun beberapa penguburan Neandertal (Homo neanderthalensis) telah ditemukan selama 150 tahun terakhir, tidak ada konsensus mengenai penguburan mana yang pertama kali dilakukan dengan sengaja.

Terlebih lagi mengingat sisa-sisa kerangka dapat berpindah atau bahkan dipindahkan ke lokasi lain selama ribuan tahun, menentukan kapan nenek moyang manusia mulai menguburkan jenazah adalah tugas yang sangat sulit.

Namun, di antara beberapa penggalian baru-baru ini, dan pemeriksaan ulang atas penemuan-penemuan sebelumnya, terdapat bukti kuat yang menunjukkan adanya penguburan Neandertal yang disengaja di La Chapelle-aux-Saints, Prancis, gua Shanidar di Irak, dan tempat perlindungan batu La Ferrassie di Dordogne, Prancis.

Baca juga: Sejak Kapan Orang di Asia Tenggara Memasak Kari?

Sementara apa yang dianggap sebagai penguburan Homo sapiens (manusia modern) tertua yang disengaja terjadi sekitar 100.000 tahun yang lalu di sebuah gua di Qafzeh, Israel, di mana sisa-sisa hingga 15 Homo sapiens awal ditemukan selama penggalian pada tahun 1930an dan 1960an.

Sedangkan bukti baru penguburan manusia tertua ditemukan tahun 2013 di dekat pantai Kenya, Afrika.

Sekitar 78.000 tahun yang lalu, seorang anak kecil berusia dua setengah atau tiga tahun dikuburkan dalam kuburan yang digali tidak terlalu dalam.

Pemakaman purba menjadi hal yang menarik, bukan hanya karena usianya namun juga merupakan contoh awal dari ritual yang terus kita praktikkan hingga hari ini.

Selain itu Pettit menambahkan agar para ahli dalam studi di masa depan mempertimbangkan kapan hominin awal mulai menunjukkan keterikatan pada orang yang meninggal, serta kapan aktivitas dan ritual yang menandai kematian seseorang juga memiliki fungsi sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com