Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2023, 17:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Alam semesta sangatlah luas. Ada banyak planet, tata surya, bintang, galaksi, dan objek-objek lain yang membentuk semesta.

Mengingat begitu besar dan luasnya, di mana pusat alam semesta? Jika ada, seperti apa pusat semesta?

Pusat alam semesta

Dilansir dari Live Science, alam semesta, pada kenyataannya, tidak memiliki pusat. Sejak Big Bang terjadi 13,7 miliar tahun lalu, alam semesta terus mengembang.

Namun, terlepas dari namanya, Big Bang tidak meledak dari titik pusat ledakan. Alam semesta dimulai dengan sangat padat dan kecil. Kemudian, setiap titik di alam semesta mengembang secara merata, dan berlanjut hingga hari ini. Jadi, tanpa titik asal, alam semesta tidak memiliki pusat.

Baca juga: Seperti Apa Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta?

Sebagai perbandingan, coba bayangkan semut dua dimensi yang hidup di permukaan balon yang berbentuk bulat sempurna. Dari sudut pandang semut, semua permukaan terlihat sama; tidak ada pusat di permukaan bola, juga tidak ada tepi.

Bagaimana bentuk alam semesta?

Bentuk alam semesta, apakah datar atau melengkung, bergantung pada jumlah total massa dan energi di kosmos.

Jika kerapatan massa dan energi alam semesta tepat, pada apa yang disebut kerapatan kritis, maka alam semesta akan menjadi datar seperti lembaran, mengembang dengan kecepatan yang terus meningkat.

Tetapi, jika kepadatannya lebih tinggi, maka semesta akan melengkung seperti balon. Gravitasi ekstra dari kepadatan yang meningkat ini akan memperlambat ekspansi kosmik, yang akhirnya menghentikan pertumbuhan tersebut.

Baca juga: Ada Berapa Macam Bentuk Galaksi di Alam Semesta?

Sementara itu, pada kerapatan yang kurang dari kerapatan kritis, ekspansi kosmik akan lebih cepat lagi. Dalam skenario ini, alam semesta akan memiliki kelengkungan negatif, dengan bentuk seperti pelana. Namun, alam semesta tetap tidak terbatas, dan tidak memiliki pusat.

Sejauh ini, gagasan dan observasi teoretis, seperti radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik dan pijaran cahaya dari Big Bang, menunjukkan bahwa alam semesta sangat datar.

Tetapi, kosmolog masih tidak yakin apakah alam semesta memang datar atau jika kelengkungannya sangat lebar sehingga alam semesta hanya tampak datar, mirip dengan bagaimana Bumi terasa datar di permukaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com