Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Anjing yang Ditinggalkan di Chernobyl Terpapar Radiasi?

Kompas.com - 07/03/2023, 16:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bertahun-tahun Chernobyl ditinggalkan penduduknya setelah bencana nuklir terbesar sepanjang sejarah Bumi, namun menariknya banyak hewan, termasuk anjing hidup bebas di zona dengan tingkat radiasi tinggi.

Apakah anjing-anjing yang hidup di kota mati itu juga terpapar radiasi nuklir?

Hampir 40 tahun yang lalu, bencana nuklir terburuk di dunia mengubah kota Pripyat di Ukraina, serta pembangkit listrik tenaga nuklir terdekatnya, Chernobyl menjadi zona radioaktif.

Setelah bertahun-tahun lokasi tersebut tidak dihuni dan ditinggalkan oleh manusia, menariknya tempat tersebut menjadi surga bagi satwa liar.

Di antaranya seperti serigala, kuda liar, burung, bison, rusa, katak, dan anjing hidup berkeliaran di antara bangunan beton tersebut.

Para ilmuwan telah lama bertanya-tanya bagaimana sebenarnya efek paparan radiasi dosis rendah selama beberapa dekade terhadap satwa liar di daerah itu. Misalnya saja apakah hewan menyerap sejumlah kecil radiasi yang tersisa atau tidak.

Baca juga: Apakah Anjing Bisa Bertahan Hidup Tanpa Manusia?

Populasi anjing liar di Chernobyl

Dalam sebuah studi baru peneliti ingin mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai populasi anjing yang tinggal di sekitar Chernobyl, mengingat mereka tinggal di lingkungan yang keras.

Peneliti lantas mengkarakterisasi populasi anjing yang hidup di dalam dan sekitar Chernobyl.

Studi ini berfokus pada genetika anjing untuk mengetahui apakah ada perubahan spesies pada hewan-hewan yang ada di Chernobyl.

Dikutip dari Science Alert, Senin (6/3/2023) beberapa anjing mungkin merupakan keturunan hewan peliharaan yang ditinggalkan oleh pengungsi.

Diperkirakan lebih dari 800 anjing liar tinggal di dalam dan sekitar Chernobyl. Anjing liar tersebut terdiri dari tiga populasi yang berbeda.

Satu populasi anjing tinggal di pembangkit listrik, populasi kedua menempati kota Chernobyl di area pemukiman yang ditinggalkan sekitar 15 Km dari pabrik.

Baca juga: Apakah Anjing dan Kucing Aman jika Hanya Makan Sayuran Saja?

Pemandangan kota hantu Pripyat dengan tempat perlindungan yang menutupi reaktor yang meledak di pembangkit nuklir Chernobyl di latar belakang, Ukraina, Kamis, 15 April 2021. AP PHOTO/EFREM LUKATSKY Pemandangan kota hantu Pripyat dengan tempat perlindungan yang menutupi reaktor yang meledak di pembangkit nuklir Chernobyl di latar belakang, Ukraina, Kamis, 15 April 2021.

Sedangkan populasi ketiga, tinggal sejauh 45 Km di Slavutych, sebuah kota dengan kontaminasi yang relatif lebih sedikit di mana beberapa pekerja pembangkit listrik masih tinggal.

Selama tahun 2017 hingga 2019, dokter hewan dari Chernobyl Dog Research Initiative (CDRI) mengumpulkan sampel darah dari 302 anjing liar di tiga populasi lalu dianalisis.

Berdasarkan kekerabatan genetik, anjing-anjing tersebut berpindah antar lokasi, hidup berdekatan satu sama lain, dan berkembang biak dengan bebas.

Sementara itu sejarah percampuran yang terlihat dalam genom menunjukkan bahwa anjing telah ada di wilayah Chernobyl untuk waktu yang lama, mungkin sejak bencana atau bahkan lebih awal.

Baca juga: Apakah Anjing Bisa Merasakan Makanannya?

Hasil analisis genetik anjing di Chernobyl

Namun hasil analisis genetik yang menarik adalah anjing yang tinggal di dekat Chernobyl secara genetik berbeda dari hewan peliharaan yang tinggal di tempat lain di dunia.

Hal tersebut seperti dikutip dari IFL Science, menurut peneliti merupakan cerminan dari radiasi yang telah mereka alami selama beberapa generasi.

Meski temuan ini masih relatif awal, tetapi peneliti mengaku antusias karena studi dapat menunjukkan bagaimana analisis genetik yang sangat rinci sekarang dapat dilakukan bahkan pada sekelompok anjing liar.

Langkah selanjutnya adalah peneliti akan merancang studi yang lebih luas bertujuan untuk menemukan varian genetik yang telah terakumulasi selama lebih dari 30 tahun di lingkungan yang tidak bersahabat dan terkontamasi ini.

Penelitian tentang anjing-anjing di kawasan radiasi tinggi di Chernobyl ini telah dipublikasikan di Science Advances.

Baca juga: Apakah Ada Hewan Selain Anjing yang Bisa Deteksi Kanker?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com